Sukses

Indonesia Siap Jadi Co-Chair COP26, Bentuk Komitmen Atasi Perubahan Iklim

Dukungan ke upaya atasi perubahan iklim, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sampai 29 persen.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menegaskan komitmen dukungan terhadap isu perubahan iklim. Bentuknya ditunjukkan dengan keikutsertaan Indonesia sebagai Co-chair bersama Inggris pada agenda COP 26 (United Nations Climate Change Conference) Forest, Agriculture and Commodity Trade (FACT) Dialogue.

Hal ini ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai menggelar pertemuan bilateral secara virtual dengan Menteri Pasifik dan Lingkungan Inggris Right Honourable (Rt Hon.) Lord Zac Goldsmith, pada Rabu, 31 Maret 2021.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga mengapresiasi pengakuan Inggris terhadap komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama bilateral, khususnya pada bidang perubahan iklim.

Untuk itu, ia mengharapkan kedua negara dapat berperan menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat untuk semua pihak dari FACT Dialogue.

Dalam dialog tersebut, Indonesia akan diwakili oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong.

"Indonesia bersedia berperan dalam pertemuan tersebut, dalam kapasitas sebagai Co-Chair, namun kami menegaskan kembali bahwa penting bagi kita untuk memiliki visi dan pemahaman yang sama agar mencapai kebermanfaatan bersama," kata Airlangga seperti melansir Antara.

 

 

2 dari 2 halaman

Berada di Garis Terdepan

Terkait perubahan iklim, Airlangga memastikan Indonesia berada di garis terdepan dan sangat berkomitmen menerapkan Nationally Determined Contribution (NDC) yang sudah diputuskan dalam Paris Agreement. Pemerintah juga selalu berusaha meraih target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Melalui NDC, menurut dia, Indonesia telah membuat komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sampai 29 persen dengan usaha sendiri, dan hingga 41 persen dengan adanya dukungan internasional pada 2030.

"Seperti yang diketahui bahwa mengatasi persoalan perubahan iklim adalah tugas yang cukup menantang, karena ini membutuhkan kerja sama multilateral yang kuat dan usaha-usaha komprehensif," kata Airlangga.

Sebagai informasi, pertemuan kedua pejabat tinggi ini menjadi awalan untuk menyambut kunjungan dari Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Internasional Inggris H.E. Dominic Raab ke Indonesia pada 6-8 April 2021.

Menurut rencana, Raab akan menyampaikan undangan kepada Presiden Joko Widodo untuk menghadiri Sidang COP26 di Glasgow, Skotlandia pada November 2021.

Â