Sukses

Plafon KUR Naik, UMKM Bisa Pinjam Modal Usaha Tanpa Jaminan hingga Rp 100 Juta

Saat ini program KUR tanpa jaminan batasan pinjamannya hanya di bawah Rp 50 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sesuai permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta porsi kredit perbankan untuk UMKM terus ditingkatkan menjadi 30 persen melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Bapak presiden meminta bahwa diberikan tantangan yang lebih besar agar ada peningkatan secara lompatan. Sehingga bapak Presiden memberikan arahan bahwa kredit UMKM ini ditargetkan di tahun 2024 adalah lebih dari 30 persen. Jadi dari rata-rata 20 persen diangkat menjadi lebih dari 30 persen,” kata Menko Perekonomian dalam konferensi virtual usai Rapat Terbatas (Ratas), Senin (5/4/2021).

Airlangga menjelaskan, saat ini program KUR tanpa jaminan batasan pinjamannya hanya di bawah Rp 50 juta. Namun, kini Pemerintah memutuskan untuk menaikkan plafon KUR tanpa jaminan menjadi Rp 100 juta.

“Arahan Bapak Presiden tentu terkait dengan KUR yang tanpa jaminan yang  selama ini angkanya antara di bawah Rp 50 juta ini ditingkatkan plafonnya menjadi Rp 100 juta. Jadi sekali lagi bahwa yang tanpa jaminan dari Rp 50 juta dinaikkan menjadi Rp 100 juta,” jelasnya.

Selanjutnya, Presiden Jokowi juga minta agar kredit untuk UMKM ditingkatkan menjadi Rp 20 miliar dari sebelumnya Rp 500 juta-Rp 10 miliar. Dengan begitu, pelaksanaan tersebut diharapkan bisa segera dilaporkan oleh Menko Perekonomian kepada presiden

“Nah, KUR yang besarannya antara Rp 500 juta sampai Rp 10 miliar ini arahan Bapak Presiden untuk ditingkatkan dari 500 juta menjadi Rp 20 miliar. Ini perubahan-perubahan yang diharapkan untuk segera dapat dilaporkan ke bapak Presiden,” katanya.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan secara rinci, peningkatan tersebut diminta lantaran dilihat daripada realisasi KUR tahun 2020 mencapai Rp 198,53 triliun atau sekitar 104 persen dari target.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kredit Usaha Mikro

Sementara untuk kredit usaha mikro di bawah Rp 10 miliar penyalurannya mencapai Rp 8,49 triliun atau sekitar 4 persen daripada total penyaluran kredit yaitu sebanyak 2,4 juta nasabah.

“Kemudian yang terbesar adalah yang kreditnya antara Rp 10 juta sampai dengan Rp 50 juta itu jumlahnya sekitar Rp 128 triliun atau 65 persen dan ini jumlah nasabahnya itu sekitar 3,6 juta nasabah dan kemudian kredit yang besarnya KUR kecil kita sebut yang Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta itu besarnya Rp 59 triliun dan nasabahnya sekitar 2,4 juta, yang tentunya KUR TKI yang besarnya 75 juta,” ungkapnya.

Selain itu, Presiden juga meminta agar tingkat suku bunga kredit usaha untuk skala bisnis kecil itu bisa ditekan menjadi 6 persen, dengan tujuan untuk  meringankan para pelaku usaha kecil. Untuk mewujudkan hal tersebut, Airlangga berpendapat perlu dibuatkan program khusus.

“Baik itu program penjaminan lewat askrindo, Jamkrindonya diperbesar, apakah juga saat sekarang diberikan subsidi bunga KUR yang reguler yang normal di luar yang dalam penanganan ekonomi nasional, di luar PEN itu besarannya tiap tahun biasanya sekitar Rp 10 triliun,” pungkasnya.