Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengungkapkan 890 warga terdampak kebakaran Kilang Balongan masih berada di pengungsian. Kebakaran Kilang Balongan terjadi pada Senin (29/3/2021), pukul 00.57 WIB.
"Terkait data masyarakat di pengungsian per sore hari ini jumlahnya 890 orang dari 4 desa. Kami di posko itu memasang screen yang memperlihatkan status dari warga yang mengungsi, karena banyak juga yang siang di sana, malam kembali ke tempat tinggalnya. Jadi ini catatan pada sore hari ini," kata Nicke dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI pada Senin (5/4/2021).
Total 890 warga tersebut terdiri dari 252 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah anak-anak di bawah 18 tahun sebanyak 305 orang. Jumlah perempuan dan lak-laki adalah 444 dan 446.
Advertisement
Untuk korban luka 35 orang. Sebanyak 25 diantaranya mengalami luka ringan, dan sudah kembali ke rumah.
"Kita melanjutkan dengan trauma healing, karena bukan hanya penanganan fisik tapi juga psikologis harus kita lakukan," sambung Nicke.
Sisanya, 10 orang masih dalam penanganan di Rumah Sakit (RS). Sebanyak enam orang masih di rawat di RS Pusat Pertamina, Jakarta, dan empat orang di RS Pertamina Balongan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Korban dari Warga
Nicke juga mengatakan, tidak ada petugas Pertamina di area kilang mengalami luka bakar. Saat kejadian hanya pingsan dan luka ringan.
Sementara yang mengalami luka bakar, katanya, saat kejadian tengah melintas di dekat area kilang. Saat itu beberapa warga baru pulang dari rumah ibadah di malam Nisfu Sya'ban.
"Ketika warga tercium bau, kami menutup jalan sebetulnya. Namun itu malam setelah Nisfu Sya'ban, jadi tengah malam ada beberapa yang baru keluar dari rumah ibadah. Mereka melintas di situ, itu yang kena dan tidak ada yang kena di rumahnya," jelasnya.
Advertisement