Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian berencana memperpanjang rute operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo hingga Madiun, Jawa Timur.
Rencana itu merupakan tindak lanjut dari proyeksi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, yang berharap rute KRL Yogyakarta-Solo nantinya bisa diteruskan hingga Madiun.
Baca Juga
Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub Heru Wisnu Prabowo mengatakan, saat ini rencana perpanjangan operasional tersebut tengah dalam tahap kajian.
Advertisement
"Jadi kalau yang KRL yang ke arah Madiun bakal disiapkan kajiannya, karena kemarin setelah peresmian pak Menteri (Budi Karya) mengarahkan ke situ," ujar Heru di Terminal Tirtonadi, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (6/4/2021).
Secara anggaran, dia melanjutkan, Kemenhub juga akan memasukan alokasi dana untuk rencana perpanjangan operasional KRL Yogyakarta-Solo tersebut pada 2022.
"Tahun ini kita enggak bisa anggarannya, sehingga kita siapkan kajian tahun depan," ungkap Heru.
KRL Yogyakarta-Solo sendiri telah mulai beroperasi sejak 10 Februari 2021. Moda transportasi baru ini hadir untuk menggantikan KA Prambanan Ekspres (Prameks) yang rutin mengangkut penumpang antara dua kota tersebut.
Kehadiran KRL Yogyakarta-Solo itu langsung disambut oleh antusiasme masyarakat yang penasaran menjajalnya dari Kota Yogyakarta ke Solo maupun sebaliknya. Alhasil, okupansi penumpang pada saat libur akhir pekan (weekend) cenderung meningkat pesat.
"Memang di samping eks penumpang Prameks yang naik, tentunya ini karena KRL pertama (di Yogyakarta-Solo) dan bentuknya lebih bagus dalamnya, jadi banyak yang ingin coba. Sehingga memang di hari libur banyak yang naik," tutur Heru.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bisa Buat Koleksi, Bank Mandiri dan KAI Terbitkan E-Money Edisi Yogyakarta-Solo
Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk dan PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) meluncurkan kartu E-Money Co-Branding Commuterpay edisi Yogyakarta - Solo. Kerja sama ini merupakan sinergi dukungan BUMN kepada pemerintah dalam meningkatkan transaksi nontunai khususnya di sektor transportasi publik. Selain itu, kartu ini juga meminimalisir penularan Covid-19 melalui uang tunai.
Dengan kartu ini, transaksi pembayaran pada gate stasiun di sepanjang wilayah Yogya - Solo akan dapat dilakukan secara nontunai. Di samping itu, kartu e-Money co branding ini juga dapat digunakan sebagai kartu antar moda, sekaligus alat pembayaran transportasi, tol, retail store dan lainnya.
Peluncuran kartu prabayar ini dilakukan secara virtual oleh Direktur Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto dan Direktur Utama KAI Commuter Wiwik Widayanti di Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Menurut Aquarius, inisiatif ini akan semakin memudahkan masyarakat di wilayah Yogya - Solo dalam menggunakan transportasi publik dengan hanya menggunakan 1 kartu saja.
“Kerjasama ini sejalan dengan program Mandiri Digital perseroan untuk mendukung keinginan Bank Mandiri menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah melalui produk keuangan yang simpel dan handal. Harapan kami tentu agar inisiatif ini dapat diterima dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarat pengguna kereta, khususnya di wilayah sepanjang Yogya- Solo," kata Aquarius.
Dia menambahkan, sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, pihaknya juga memberikan potongan harga 25 prsen bagi 1.000 pembeli kartu e-Money Commuterpay pertama yang bisa di dapatkan di 11 loket Stasiun Wilayah Yogya-Solo.
Stasiun tersebut yaitu Stasiun Solo Balapan, Purwosari, Gawok, Delanggu, Ceper, Klaten, Srowot, Brambanan, Maguwo, Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta (Tugu). Adapun, promo ini berlaku mulai 09 Maret 2021.
Untuk kemudahan pelanggan KRL di Wilayah Yogya - Solo dalam mendapatkan Kartu e-Money Commuterpay dan melakukan top up saldo, telah ditempatkan Vending Machine di 5 Stasiun Wilayah Yogya Solo, yaitu Stasiun Solo Balapan, Yogyakarta (Tugu), Purwosari, Klaten dan Lempuyangan.
"Pengguna KRL kini dapat melakukan pembelian dan top up saldo e-Money Commuterpay di Vending Machine yang telah ditempatkan di 5 Stasiun atau top up di mesin ATM, Aplikasi Mandiri Online yang memiliki fitur NFC maupun mitra e-Commerce yang telah bekerjasama dengan Bank Mandiri," ujar Aquarius.
Bank Mandiri sendiri per Desember 2020 telah menerbitkan 22.8 juta kartu dengan frekuensi transaksi 867 juta transaksi senilai Rp 14 Triliun. Saat ini pangsa pasar Mandiri e-Money berada di kisaran 70% dari total industry uang elektronik.
“Kehadiran e-Money Commuterpay di Wilayah Yogya-Solo ini akan semakin memperluas ekosistem kartu berlogo Mandiri e-Money sebagai uang elektronik berbasis chip paling populer di Indonesia” pungkas Aquarius.
Advertisement