Sukses

Sandiaga Uno Jadikan Desa Wisata Andalan Pariwisata Baru

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun terberat bagi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun terberat bagi Indonesia. Hal tersebut karena adanya pandemi Virus Corona yang melanda seluruh negeri. Pariwisata Indonesia pun turut terdampak.

"Tahun yang berat bagi kita semua karena pandemi yang melanda seluruh dunia. Namun banyak hal yang harus kita lakukan untuk memajukan desa wisata kita di Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers daring, Jakarta, Senin (12/4).

Sandiaga mengatakan, mesin pariwisata harus terus hidup untung menggerakkan roda perekonomian dalam negeri. Namun demikian, dia menegaskan, pariwisata ke depan harus memprioritaskan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan.

"Roda-roda mesin pariwisata harus terus bergerak kembali dengan semangat dan gairah baru dengan menerapkan norma baru kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan untuk kemajuan pariwisata Indonesia," jelasnya.

Dia melanjutkan, pariwisata Indonesia didorong dengan memajukan desa wisata. Pengembangan desa wisata juga menjadi upaya mendukung kelestarian budaya, menjaga alam dan keberlangsungan lingkungan.

"Memajukan desa wisata merupakan salah satu fokus yang terus saya dorong ke depan. Pengembangan desa wisata merupakan juga upaya mendukung pelestarian budaya, menjaga alam dan lingkungan dengan konsep berkelanjutan. Kualitas dan Ecoturism," tandas Sandiaga Uno.

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menparekraf Sandiaga Uno Usul Pengelolaan TMII Tiru Pola Penataan GBK

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) resmi diambil alih pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) setelah 44 tahun dikelola Yayasan Harapan Kita. Sejumlah usulan pun bermunculan terkait penataan ulang TMII, termasuk dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Ia menyebutkan pengelolaan TMII bisa menirukan penataan ulang kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.

"Kami melihat bahwa tentunya pemerintah seperti Sesneg ini kan mengelola GBK yang sudah tertata rapi. Kita belajar dari penataan ulang GBK, sehingga TMII bisa lebih baik ke depannya, agar bisa semakin menjadi destinasi unggulan," kata Sandiaga Uno dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Jumat (9/4/2021).

 

Ia mengatakan berdasarkan arahan Mensesneg Pratikno, TMII ke depan dipastikan menjadi destinasi wisata berbasis budaya. Terlebih, TMII memiliki anjungan dari masing-masing provinsi yang menjadi perwakilan keragaman budaya dan tradisi di Indonesia.

Karena lokasinya sangat strategis dan luas, TMII juga berpotensi untuk menggelar event-event, seperti MICE (Meeting Incentive Convention and Exhibition) maupun wisata berbasis kuliner. 

"Tentunya kami di Kemenparekraf akan mengikuti proses dan seandainya diarahkan untuk menggelar event-event tersebut. Kami pada prinsipnya mendukung," sambung Sandi.

Sebagai mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, ia mengaku memiliki kedekatan dengan destinasi wisata yang berada di timur Jakarta itu. Ia menyebut sering berkegiatan di sana, terutama lari maraton, baik kategori 5K maupun 10K di TMII.

"Jadi, potensinya sangat luar biasa ke depannya untuk bisa dikembangkan," imbuh dia.

Sandiaga berharap pengambilalihan TMII bisa semakin meningkatkan akses publik terhadap layanan pariwisata berbasis budaya yang berkualitas. Ia menegaskan siap bersinergi untuk masa depan TMII yang lebih baik.

Sementara, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengungkapkan TMII tak akan selamanya dikelola oleh Kemensetneg, usai diambil alih dari Yayasan Harapan Kita. Rencananya, Kemensetneg akan meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pariwisata untuk mengelola TMII.

"Arahnya ini akan meminta tolong salah satu BUMN pariwisata untuk mengelola TMII ini," kata Pratikno dalam sebuah video, Kamis, 8 April 2021. (8/4/2021).

Dia menerangkan Kemensetneg akan merumuskan kriteria pihak yang tepat dan profesional memperbaiki kualitas layanan TMII. Pemerintah ingin TMII dikelola dengan baik sehingga dapat berkontribusi yang signifikan kepada keuangan negara. Saat ini, Kemensetneg membentuk tim transisi untuk mengelola TMII selama masa transisi. 

Ia juga menampik dugaan TMII akan dikelola oleh yayasan yang akan dibentuk Presiden Jokowi. Pengambilalihan pengelolaan TMII ini, sambung dia, berdasarkan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).