Sukses

Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Digital dan Industri 4.0 Indonesia Tercepat di Asia Tenggara

Menurut Jokowi, Indonesia memiliki startup sekitar 2.193 buah, kelima terbesar di dunia.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi digital dan industri 4.0 di Indonesia menjadi yang tercepat di Asia Tenggara. Sebab Indonesia memiliki startup sekitar 2.193 buah, kelima terbesar di dunia. Indonesia juga memiliki 5 unicorn dan Indonesia bahkan telah memiliki 1 decacorn.

Ke depan, Kepala Negara itu meyakini industri ini akan berkontribusi pada PDB Indonesia sekitar USD 133 miliar di 2025. Didukung 185 juta penduduk yang memiliki akses internet, terbesar keempat di dunia.

"Kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia top 10 economy global di tahun 2030," jelas Jokowi dalam Pembukaan Hannover Messe 2021, di Istana Negara, Senin (12/4/2021).

Mantan Gubernur DKi Jakarta itu menambahkan, teknologi digital saat inimenjadi bagian sangat penting di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sebab menurutnya, transformasi teknologi menciptakan momentum bukan saja membawa dunia keluar dari pandemi, namun sekaligus melakukan lompatan besar ke depan.

"Ini adalah visi besar Indonesia, Indonesia emas. Yang diwujudkan melalui industri 4.0," tegas Jokowi.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menko Airlangga Beberkan 4 Pilar Kembangkan Ekonomi Digital di Indonesia

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan strategi pemerintah untuk mengembangkan ekonomi digital di Indonesia. Strategi tersebut, kata Airlangga, berlandaskan 4 pilar utama. Pertama, pengembangan SDM khususnya bagi talenta di bidang sains dan teknologi.

"Kedua, infrastruktur digital dan fisik yang kuat untuk meningkatkan arus ekonomi dan menciptakan lapangan kerja," ujar Airlangga dalam pembukaan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Senin (5/4/2021).

Pilar ketiga pengembangan ekonomi digital di Indonesia ialah penyederhanaan birokrasi untuk mengurangi hambatan inovasi. Pilar terakhir ialah riset dan inovasi digital untuk memberi nilai tambah industri serta mendorong transformasi ekonomi.

Airlangga bilang, kerangka strategi ini juga menyangkut beberapa hal lintas sektor, seperti mempercepat digitalisasi di sektor bisnis dan industri, meningkatkan peluang dan pengembangan untuk mendorong konektivitas digital, lalu mendorong koordinasi antar sektoral dan lembaga.

Untuk mendukung 4 pilar pengembangan ekonomi digital ini, pemerintah telah menyiapkan beberapa rencana aksi baik dalam jangka pendek maupun panjang.

"Implementasi strategi digital para pemangku kepentingan telah diidentifikasi, dimana action plan dipimpin Kementerian dan Lembaga," katanya.