Sukses

Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi I Bisa Dilalui Gratis saat Lebaran 2021

Dirut Wika menyebutkan sebagian Jalan Tol Serang-Panimbang akan dibuka secara fungsional pada Lebaran 2021

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika, Agung Budi Waskito, menyebutkan sebagian Jalan Tol Serang-Panimbang akan dibuka secara fungsional pada Lebaran 2021, khususnya untuk Seksi 1 dari Serang hingga Rangkasbitung.

"Mengenai Tol Serang-Panimbang, jalan tol ini terdiri dari tiga seksi dimana salah satu seksinya yakni Seksi I dari Serang sampai dengan Rangkasbitung akan mulai fungsional pada Lebaran tahun ini," ujarnya dalam sesi webinar, Rabu (14/4/2021).

Meski dapat dilalui secara gratis, Agung menyatakan, Seksi 1 Tol Serang-Panimbang belum bisa operasional karena masih terdapat beberapa pekerjaan minor yang akan diselesaikan hingga akhir Mei 2021.

"Dengan demikian, Tol Serang-Panimbang Seksi I akan fungsional Lebaran dan operasional di bulan Juni tahun ini," ujar Agung.

"Sementara untuk Seksi II dan III baru dimulai konstruksinya, kurang lebih akan selesai dan operasional dua tahun lagi," dia menambahkan.

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Serang-Panimbang selaku pelaksana pembangunan Tol Serang-Panimbang memastikan pengerjaan fisik Seksi 1 dari Serang ke Rangkasbitung bakal selesai pada April 2021.

Namun demikian, kepastian apakah infrastruktur pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung tersebut sudah bisa difungsikan sebelum Lebaran 2021, kian jelas.

Manajer Bidang Human Capital dan Umum PT Wika Seroan, Bambang Yogaswara, mengatakan secara umum pembangunan fisik Tol Serang-Panimbang Seksi 1 ditargetkan akan rampung pada bulan ini. Sekarang progresnya hanya tinggal menyisakan sedikit pekerjaan.

"Kalau terkait dengan pekerjaan fisik jalan tol, main road, Seksi 1 Serang sampai Rangkasbitung itu Insya Allah April 2021 selesai. Masih ada yang belum selesai di ujung Simpang Susun (SS) Rangkasbitung di Km 24,3," kata Bambang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Keuangan Wika Berdarah-darah, tapi Tak Ada PHK

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika, Agung Budi Waskito, tak menampik jika keuangan BUMN Karya saat ini tengah berdarah-darah sejak 2020 lalu, termasuk perseroan yang dibawahinya. Kondisi ini berkebalikan 180 derajat dengan 5 tahun sebelumnya, saat pembangunan infrastruktur tengah pesat.

"Dalam 5 tahun terakhir pemberitaan pesat pembangunan infrastruktur oleh BUMN karya. Namun dalam sebulan atau 2 minggu terakhir pemberitaannya mengenai keuangan BUMN karya yang berdarah-darah. Sehingga kami perlu sampaikan situasi saat ini akibat pandemi Covid-19," tuturnya dalam sesi webinar, Rabu (14/4/2021)..

Agung menceritakan, sisi pendapatan dan laba yang diterima Wika jelas sangat terdampak akibat pandemi Covid-19. Seperti pada 2020 lalu, dimana laba bersih perusahaan merosot 88 persen dari Rp 2,621 triliun pada 2019 menjadi hanya Rp 322 miliar.

"Sehingga yang kita tuntut setelah adanya new normal. Tentu kami Wika pada intinya adalah mempersiapkan yang akan datang. Di antaranya nanti yang terkait dengan operasional, digitalisasi dan investasi," ungkapnya.

Menindaki situasi ini, Wijaya Karya disebutnya telah melakukan beberapa action plan selama masa krisis pandemi Covid-19. Agung juga memastikan jika perseroan hanya berfokus pada 3 tujuan (goal) saja.

"Jadi yang pertama tentunya adalah likuiditas keuangan kita yang baik. Yang kedua adalah saya harus menjamin bahwa kesehatan karyawan adalah menjadi yang utama. Ketiga adalah efisiensi biaya karena hal ini untuk menaikan laba perusahaan," paparnya.

Menurut dia, Wika tidak mau muluk-muluk selama pandemi ini. Perusahaan hanya ingin fokus pada 3 target tersebut, dan untuk sejenak melupakan angan-angan akan laba dan pendapatan proyek yang besar.

"Tentunya yang paling penting kami di tahun 2020 pada saat pandemi kita akui kita tidak ada investasi baru. Artinya iya hanya melanjutkan yang sudah ada. Kemudian Wika juga tidak ada PHK," tegas Agung.