Liputan6.com, Jakarta - Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti, membeberkan beberapa catatan yang harus diperhatikan pemerintah sebelum membangun Silicon Valley ala Indonesia. Silicon Valley ala Indonesia rencananya akan dibangun di Bukit Algoritma, Sukabumi, Jawa Barat.
Catatan pertama, kata Esther untuk mewujudkan peluang High Tech Zone sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, yang mampu mendongkrak ekonomi yaitu diperlukan adanya struktur ekologi dan daya platform yang mendukung adanya kolaborasi antara industry, university, dan research.
Baca Juga
Selanjutnya juga diperlukan adanya peningkatan skala informasi dan kecepatan pertukaran inovasi dengan dukungan struktur jaringan yang memadai. Apabila ada kolaborasi yang bagus antara industri, universitas dan kolaborasi, serta didukung inovasi yg sempurna maka investor akan lebih cepat masuk ke Bukit Alogoritma di Sukabumi.
Advertisement
"Kemudian regulasi, saya katakan sangat penting, karena kalau regulasi menghambat jangan harap banyak investor masuk. Tapi jika regulasi bisa dicreate sehingga bisnis bisa masuk ke KEK lebih mudah dan mereka diuntungkan dengan bangun pabrik disana maka saya rasa akan lebih mudah pula untuk menarik investor," ujarnya, Jakarta, Kamis (15/4).
Eshter pun menegaskan, Indonesia harus memiliki kualitas tenaga kerja yang sesuai dengan industri Kawasan Ekonomi Khusus tersebut. Sehingga diperlukan adanya investasi pada pendidikan, pelatihan dan pengembangan keterampilan.
Pembangunan Silicon Valley ala Indonesia ini juga membutuhkan lembaga yang bisa mendorong investor untuk mendapatkan modal lebih besar dengan mudah dan tentunya paket kebijakan investasi yang juga harus disertai perbaikan iklim investasi.
"Kalau ini semua bisa dicreate maka adanya pembangunan Silicon Valley di Indonesia yang ada di Sukabumi itu akan berdampak positif bagi ekonomi Indonesia," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menkominfo Ingin BSD City Jadi Silicon Valley di Indonesia
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mendorong BSD City sebagai Digital Hub seperti Silicon Valley yang mengumpulkan berbagai perusahaan teknologi untuk berkreasi bersama.
Terintegrasinya sejumlah perusahaan teknologi dalam sati area ini juga dalam rangka mendukung misi pemerintah untuk mengembangkan ekonomi digital di Indonesia. Seperti diketahui, ekonomi digital di Indonesia tumbuh cukup pesat, terlebih di tengah pandemi Covid-19.
"Dengan banyaknya perusahaan teknologi yang lahir di Indonesia saat ini, diharapkan wilayah maupun perkantoran berkonsep smart semakin bertambah, sehingga tercipta lebih banyak inovasi yang berkontribusi terhadap masyarakat Indonesia. Sangat tepat jika BSD City ini akan menjadi Silicn Valley-nya Indonesia, ujarnya, Kamis (18/3/2021).
Dia menegaskan, tak dapat dpungkiri bahwa kemajuan teknologi suatu negara tak terlepas dari peran penting berbagai pemangku kepentingan. Untuk itu, dia berharap seluruh sektor dapat berkolaborasi dan mengadaptasi perkembangan teknologi terkini.
Pengembangan BSD City sebagai pusat perusahaan teknologi ini diperkuat dengan hadirnya perusahaan teknologi terkemuka di Asia Tenggara, Traveloka. Traveloka kini telah memiliki kantor pusat barunya, Traveloka Campus, bertempat di BSD Green Office Park, BSD City, Kabupaten Tangerang.
Traveloka Campus berada di kawasan BSD Green Office Park (GOP), kawasan perkantoran pertama di Indonesia yang meraih Green Mark District dari lembaga internasional Building and Construction Authority (BCA) Singapura.
Co-founder Traveloka, Albert mengungkapkan, bahwa keberadaan Traveloka di lingkungan Digital Hub BSD City diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan Traveloka.
“Sebagai perusahaan teknologi dengan lingkungan kerja yang dinamis dan inovatif, penting bagi kami untuk memiliki atmosfer kantor yang mendukung produktivitas dan kreativitas. Hal ini yang menjadi landasan kami mendirikan Traveloka Campus sebagai pusat operasional dan wadah untuk melahirkan inovasi baru yang relevan dengan perkembangan terkini," ucapnya.
Advertisement