Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, nilai total ekspor nonmigas yang berjumlah USD 17,45 miliar merupakan nilai total ekspor bulanan tertinggi dalam sejarah pasca krisis 1998.
“Ekspor nonmigas kita yang berjumlah USD 17,45 miliar ini adalah ekspor nonmigas terbesar, tertinggi dalam sejarah. Jadi ekspor total kumulatif sebenarnya tinggi pada Agustus 2011 pernah mencapai USD 18,81 miliar, tetapi ekspor nonmigas kita Maret ini adalah tertinggi dalam sejarah terutama pasca krisis 1998,” kata Mendag dalam dalam konferensi pers tentang Kinerja Perdagangan Bulan Maret 2021, Jumat (16/4/2021).
Selain itu, perkembangan neraca perdagangan Indonesia pada Maret tahun 2021 juga mengalami surplus hingga USD 1,57 miliar, sehingga surplus pada kuartal I (Januari-Maret 2021) mencapai USD 5,52 miliar.
Advertisement
“Menurut hemat saya sangat baik, Jadi neraca perdagangan Januari-Maret 2021 surplus kira-kira USD 5,52 miliar,” ujarnya.
Data tersebut berdasarkan data yang diolah oleh Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa ekspor Indonesia pada Maret tahun 2021 tercatat USD 18,3 miliar, dimana ekspor nonmigas berjumlah USD 17,45 miliar dan migas berjumlah USD 0,91 miliar.
“Sedangkan impornya totalnya USD 16,79 miliar, komponennya adalah nonmigas USD 14,51 miliar dan migas USD 2,8 miliar,” ujarnya.
Sehingga ekspor nonmigas 2021 sebesar USD 17,45 miliar pertumbuhannya 21,21 persen MoM atau bulan terhadap bulan lalu. Kemudian, pertumbuhannya jika dibandingkan antara Januari-Maret 2021 dan Januari-Maret 2020 terdapat pertumbuhan 17,14 persen.
“Kemudian impornya juga terjadi pertumbuhan dan ini menunjukkan bahwa kegiatan perekonomian berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Barang Industri
Mendag berpendapat, jika dibandingkan antara bulan terhadap bulan (Month on Month) pada Maret 2021 impornya terjadi kenaikan sebesar 21,3 persen.
“Kalau kita lihat dari pertumbuhan impor nonmigas kumulatif Januari-Maret 2021 maka terjadi pertumbuhan yaitu 13,06 persen dari USD 38,25 miliar,” ujar Mendag.
Demikian, ia menegaskan, ekspor nonmigas yang berjumlah USD 17,45 miliar ini merupakan nilai total ekspor bulanan tertinggi sejak bulan Agustus 2011 yang mencapai USD 18,81 miliar.
“Jadi kalau kita lihat struktur daripada ekspor Indonesia itu bentuknya, kalau kita lihat antara Februari 2021 sebenarnya strukturnya hampir mirip yaitu barang industri 80,84 persen, kemudian pertambangan jumlahnya 12,07 persen, migas 4,94 persen dan pertanian 2,15 persen,” pungkasnya.
Advertisement