Sukses

Harga Emas Diprediksi Kembali Meroket Pekan Ini, Bisa Tembus Berapa?

Harga emas berada di puncak level resistensi utama dan bergerak menuju USD 1.800 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas diprediksi akan lebih tinggi pada pekan ini. Analis mengatakan emas berada di puncak level resistensi utama dan bergerak menuju USD 1.800 per ounce.

Logam mulia mencapai kenaikan minggu kedua berturut-turut setelah awal positif untuk kuartal II 2021 di tengah melemahnya dolar AS, serta penurunan imbal hasil Treasury AS 10-tahun. Pada Jumat (16/4/2021) lalu, harga emas berjangka June Comex diperdagangkan pada USD 1.779,90, naik 2 persen pada pekan lalu.

"Pergerakan harga emas telah didominasi oleh dolar AS yang ters turun. Indeks dolar saat ini berada di 91,5. Sangat penting untuk dicatat bahwa kita melihat penurunan yang cukup signifikan dari imbal hasil 10 tahun dan kurva secara luas. Semua itu telah mendorong emas ke atas," kata kepala strategi global di TD Securities, Bart Melek, seperti dikutip dari Kitco pada Senin (19/4/2021).

Kendati demikian, Melek mengatakan masih dini untuk terlalu bersemangat dalam hal aksi harga emas di masa depan. "Kita melewati rata-rata pergerakan 50 hari, level berikutnya di sini sekitar USD 1.800," tambahnya.

Sebelum harga emas bergerak lebih tinggi, perlu ada kepastian bahwa kenaikan imbal hasil Treasury AS 10 tahun dapat dikendalikan.

"Pertempuran besar di sini akan terjadi antara the Fed dan pasar. The Fed mengatakan bahwa setiap inflasi kemungkinan adalah sementara karena efek dasar, sedangkan pasar mungkin mulai khawatir bahwa mereka berada di belakang kurva," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Momentum Emas

Broker komoditas senior RJO Futures, Daniel Pavilonis, mengatakan kepada Kitco News, bahwa momentum sedang ada di pihak emas saat ini.

"Jika kita (harga emas) bisa menutup di atas USD 1.815 pekan depan (pekan ini), kita memiliki kesempatan bagus lagi pada pergerakan yang sangat penting ke tertinggi. Mungkin melanjutkan pasar bull emas," jelas Pavilonis.

Menurutnya, pasar saat ini sedikit tenang setelah sebelumnya mendapat begitu banyak tekanan dari Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa dengan mencoba meredakan ketegangan dalam imbal hasil.

"Ini berhasil dan apa yang telah mereka lakukan di belakang layar juga berhasil, memberikan logam beberapa penangguhan," tuturnya.

Ahli strategi pasar senior LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss, mengatakan tidak ada resistensi yang signifikan untuk harga emas sampai USD 1.800.

"USD 1.809,40 adalah rata-rata pergerakan 100 hari, dan seiring waktu kita akan mencapainya," katanya.