Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan kendala terbesar yang dialami oleh UMKM domestik di masa pandemi Covid-19. Yakni terkait melambungnya tarif pengiriman barang atau logistik.
"Tantangan UMKM saat pandemi ini adalah kenaikan tarif pengiriman barang hingga 30 persen sampai 40 persen," tegasnya dalam konferensi pers 500K Eksportir Baru, Senin (19/4/2021).
Baca Juga
Menkop Teten menyebut, melambungnya tarif logistik itu lantaran adanya pengurangan jadwal kapal dan penerbangan internasional untuk mengangkut pengiriman barang dari luar maupun ke dalam negeri. Menyusul turunnya volume ekspor dan impor sebagai dampak pandemi Covid-19.
Advertisement
"Pendeknya sekarang ini sistem logistik dunia sedikit terganggu," ucap dia menekankan.
Oleh karena itu, dia menyebut, Kementerian Koperasi dan UKM terus memperkuat kolaborasi bersama maskapai nasional Garuda Indonesia untuk mengangkut produk milik UMKM. Alhasil diharapkan mampu meringankan beban biaya logistik yang ditanggung oleh UMKM.
Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM juga telah memfasilitasi penjualan produk UMKM ke ekosistem digital untuk memperluas pemasaran. Khususnya melalui marketplace
"Seperyi Amazon, Lazada, dan lainnya," tukasnya.
Sulaeman
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Total Restrukturisasi Kredit Bank Himbara untuk UMKM Capai Rp 470 Triliun Liputan6.comLiputan6.com 17 Apr 2021, 20:30 WIB 15 Ilustrasi Bank
Pemerintah terus berkomitmen memberikan bantuan terhadap para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal Ini dilakukan sebagai bentuk upaya membangkitkan sektor UMKM, serta mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mencatat, hingga saat ini Bank Himbara telah melakukan restrukturisasi kepada UMKM dan Koperasi hingga mencapai Rp 470 triliun. Ini dilakukan untuk mendukung pemulihan kedua sektor tersebut.
"Sekarang sampai hari ini sudah lakukan Rp470 triliun. Angka luar biasa besar, dan terus konsolidasi dengan kemarin luncurkan usaha mikro sinergikan," katanya dalam acara MilenialHub 2021, secara virtual, Sabtu (17/4).
Menteri Erick menambahkan, dukungan terhadap UMKM menjadi concern dari pemerintah agar perputaran ekonomi tetap jalan meskipun sedikit melambat.
Di sisi lain, dukungan juga diberikan pemerintah melalui pemberian diskon listrik, bantuan kouta pulsa, bantuan subsidi upah yang diberikan pada akhir 2020, semuanya menjadi bagian agar bisa bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19.
"Tapi tentu kita jangan terjebak terus dalam istilah istilah yang tidak bangun optimisme," jelasnya.
Advertisement