Sukses

Dukung Ekspor, Garuda Siap Berikan Diskon 50 Persen untuk UMKM

Garuda Indonesia berencana memberikan potongan harga 50 persen untuk setiap satu ton produk UMKM yang dikirim ke luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Garuda Indonesia dan Kementerian Koperasi dan UKM tengah menjajaki kerja sama untuk layanan mengirimkan produk ekspor UMKM Tanah Air. Garuda Indonesia berencana memberikan potongan harga 50 persen untuk setiap satu ton produk UMKM yang dikirim ke luar negeri.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan sudah berdiskusi dengan Menkop UKM, Teten Masduki, mengenai rencana tersebut.

"Saya dan pak Teten akhirnya sepakat dan kami masih menunggu, karena Kemenkop UKM butuh waktu untuk berinisiatif bersama. Kita belum sign tapi sudah ada kesepakatan secara verbal," tutur Irfan dalam konferensi 500K Eksportir Baru "Memacu Ekspor UMKM" pada Selasa (20/4/2021).

Kesepakatan ini diharapkan membantu UMKM yang belum mampu mengirimkan produknya dalam jumlah besar ke luar negeri. Nantinya, Kemenkop UKM yang akan memilih produk yang akan dikirimkan tersebut.

"Untuk setiap penerbangan, satu ton barang dan produk-produk UMKM yang dipilih dan ditentukan sendiri oleh Kementerian UKM, kita beri diskon 50 persen. Toh, pesawatnya juga terbang, tidak diisi (satu ton) juga pesawatnya terbang," tuturnya.

Kendati demikian, ia belum bisa memastikan kapan kerja sama ini akan diimplementasikan. Namun, katanya, kemungkinan akan dipilih satu atau dua provinsi untuk uji coba.

Rencana ini akan diimplementasikan untuk ekspor di jalur-jalur penerbangan internasional Garuda, seperti Belanda, Hong Kong, Taiwan, China, dan Australia.

"Ini upaya kami untuk mempromosi dan membesarkan UMKM. kita semua butuh kesabaran untuk eksekusinya," kata Irfan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sederet Jurus Andalan Sri Mulyani Genjot Ekspor UMKM

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengaku sudah memberikan berbagai insentif dalam rangka mendorong ekspor dari pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Berbagai instrumen fiskal yang diberikan tidak hanya dari sisi perpajakan saja, tetapi juga dukungan anggaran hingga dukungan pembiayaan.

Dari perpajakan, dia menyebut Direktorat Jenderal Pajak (DJP) membangun program businnes development service untuk membina para wajib pajak UMKM.

Selain meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pajak, pendampingan ini bertujuan untuk mengembangkan usaha para pelaku UMKM secara kesinambungan.

"Berbagai upaya membangun dan membantu kapasitas UMKM dalam berikan kredit pinjaman modal usaha dengan bunga ringan dan syarat dipermudah. Jadi UMKM bisa mendapat informasi dan pendanaan sekaligus modal usaha bagi startup dan mengembangkan usaha," kata dia dalam acara Memacu Ekspor UKM, secara virtual, Selasa (20/4).

Selain itu, Sri Mulyani memberikan transfer ke daerah agar pemerintah daerah mendorong perlaku UMKM. Dukungan UMKM juga diberikan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui pemberian susidi bunga, penempatan dana perbankan, restrukturisasi bunga pinjaman UMKM dan penjaminan pinjaman dari pemerintah.

"Pemerintah memberikan pembiayaan investasi melalui Kemenkop UKM LPDB. Bea Cukai juga memberikan berbagai fasilitas kemudahan dan mendorong ekspor. Fasilitas Kemudahan Impor untuk Tujuan Ekspor (KITE) bagi industri kecil menengah," ungkapnya.Â