Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah sangat mendukung perempuan dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak awal tahun lalu. Ia pun mencontohkan dukungan tersebut seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan langsung tunai yang sebagian besar diberikan kepada perempuan.
"Mereka yang bertugas untuk menjaga agar keluarganya tetap bisa berjalan dan bisa anak-anaknya sekolah maka dukungan itu menjadi luar biasa penting," ujarnya dalam Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, secara virtual, Rabu (21/4/2021).
Baca Juga
Menurutnya dimensi perempuan dan dimensi dukungan pada kelompok yang paling rentan itu penting karena menyangkut aspek keadilan. Apabila berbicara tentang ekonomi Islam yang berbasis syariah, maka nilai utama dari Islam adalah mewujudkan keadilan menjaga keadilan mempraktekkan keadilan.
Advertisement
"Oleh karena itu di dalam kita mendesain kebijakan pemulihan ekonomi dengan landasan berpikir dan dengan pendekatan di mana aspek keadilan menjadi penting maka kita telah menjalankan nilai-nilai keislaman di dalam desain kebijakan pemulihan ekonomi," jelasnya.
Sebelumnya, Bendahara Negara itu menyebut, kontribusi perempuan bagi perekonomian global cukup besar. Bahkan, data McKensy menunjukkan apabila sebuah perekonomian memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk bisa berkontribusi, maka perekonomian global akan mendapatkan manfaat sebesar USD12 triliun pada tahun 2025.
Sementara untuk kawasan Asia Pasifik adanya kesamaan gender dan peranan perempuan yang sama di bidang perekonomian akan memberikan nilai tambah hingga USD4,5 triliun.
Hal Ini menggambarkan bahwa sebuah negara atau perekonomian yang kohesif yang memberikan kesempatan yang inklusif dan sama baik bagi laki-laki dan perempuan, maka dia akan memberikan suatu manfaat dalam bentuk daya tahan dan juga bahkan secara nilai tambah bagi perekonomian.
"Nilai tambah perekonomian akan meningkat sebesar 26 persen sebuah angka yang luar biasa," ujarnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Riset: Jumlah Perempuan yang Duduki Posisi CEO dan COO Naik Jadi 26 Persen
Sebelumnya, kehadiran serta peran Kartini masa kini dalam perusahaan dan dunia bisnis ternyata semakin dibutuhkan untuk membawa sudut pandang dan solusi yang berbeda terutama di kondisi sulit saat ini, sehingga perusahaan tidak hanya survive namun terus tumbuh.
Menurut laporan tahunan Grant Thornton “Women in Business 2021”, jumlah perempuan yang memegang posisi manajemen senior di perusahaan secara global telah mencatat kenaikan ke angka 31 persen meskipun pandemi COVID-19 mempengaruhi ekonomi di seluruh dunia. Melihat kondisi global yang memprihatinkan, hal ini cukup menggembirakan, mengingat perolehan sebelumnya yang hanya mencapai angka 29 persen selama 2 tahun berturut–turut.
Hasil survei juga menunjukkan jumlah perempuan yang menduduki posisi level C-Suite (CEO dan COO) meningkat di angka 26 persen dibanding tahun lalu yang hanya berada di level 20 persen. Wanita yang berada di posisi Chief Finance Officer (CFO) juga mengalami peningkatan menjadi 36 persen yang sebelumnya hanya di angka 30 persen secara global.
Hal ini menunjukkan bahwa perspektif perempuan di dunia bisnis di seluruh dunia telah memberikan kontribusi nyata untuk pertumbuhan bisnis perusahaan.
Di masa pandemi ini, pemimpin perempuan di Indonesia yang berperan aktif mengembangkan potensinya dalam dunia kerja juga semakin besar. Hal tersebut didukung oleh hasil survei Grant Thornton yang menyatakan adanya peningkatan jumlah perempuan yang menduduki jabatan sebagai Chief Executive Officer (CEO) ke 25 persen dibanding hasil survei tahun lalu yang masih berada di angka 20 persen di Indonesia.
Posisi senior tertinggi dengan populasi perempuan terbanyak di Indonesia adalah Chief Finance Officer (CFO) sebanyak 56 persen yang melampaui perolehan hasil tahun lalu yang berada di angka 48 persen.
Disusul Human Resources Director (HRD) sebanyak 40 persen dan Chief Information Officer (CIO) sebanyak 31 persen. Laporan ini juga menempatkan Indonesia di peringkat ke-7 sebagai negara dengan posisi manajemen senior perempuan paling banyak secara global.
Hasil survei juga menunjukkan adanya upaya signifikan yang dilakukan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk memperbaiki kesenjangan gender di tempat kerja seperti memastikan adanya akses peluang kerja yang setara dan juga memberikan pendampingan serta pembinaan tanpa membedakan gender.
Advertisement
Kesetaraan Gender
Berbagai upaya menciptakan kesetaraan gender tentunya akan berperan positif pada kondisi seperti sekarang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Apalagi dengan maraknya working from home (WFH), yang banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan Indonesia di masa pandemi ini dan bahkan kelihatannya akan menjadi pola kerja untuk masa yang akan datang, pastinya meningkatkan fleksibilitas dan efektifitas bagi wanita untuk melakukan perannya dalam dunia kerja.
Perusahaan-perusahaan yang paling dinamis dan berwawasan ke depan akan memanfaatkan berbagai peluang untuk memperoleh keuntungan dari perubahan ini dan terus bertumbuh
CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan peran Kartini modern dalam dunia bisnis saat ini menjadi jauh lebih penting terutama di masa pandemi.
"Meskipun hasil terbaru laporan Women in Business menunjukkan peningkatan positif, namun jika melihat perkembangan peran wanita di negara lain, masih banyak potensi bagi wanita Indonesia untuk lebih berperan aktif di perusahaan mereka.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (20/4/2021)
Grant Thornton sangat mendukung peran wanita untuk selalu menggali potensi yang mereka miliki untuk memberikan kontribusi bagi dunia usaha dan menjadi inspirasi bagi para wanita lainnya.
"Kesetaraan gender saat ini juga perlu terus dikembangkan agar wanita tidak hanya mampu membantu perusahaan yang mereka pimpin untuk tumbuh namun juga memberi kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.” tutup Johanna.