Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 sejak Maret 2021 telah banyak berdampak luas kepada seluruh masyarakat Indonesia, termasuk pekerja perempuan. Wabah krisis ini membuat banyak perempuan kehilangan pekerjaannya, atau mengganggu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang 50 persennya berasal dari kaum Hawa.
Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Handayani mengamini bahwa pandemi Covid-19 berkepanjangan telah membuat banyak pekerja perempuan kaget. Banyak di antaranya yang tidak punya bekal persiapan guna menghadapi kedatangan virus corona yang mendadak tersebut.
"Pandemi datang secara mendadak. Semua dalam dunia bahkan masih shock karena ini sesuatu yang tiba-tiba dan tidak dipersiapkan. Tidak ada persiapan juga gimana antisipasinya," ujar Handayani dalam live streaming Anugerah Perempuan Hebat Indonesia 2021 di Hari Kartini, Rabu (21/4/2021).
Advertisement
Namun demikian, dia mengimbau kepada seluruh pekerja perempuan untuk tetap berpikiran positif. Hal tersebut telah coba ia tanamkan secara internal kepada para karyawan BRI untuk membangun pola pikir (mindset) tersebut.
"Kita harus bangun mindset, karena kita tidak tahu seberapa lama ini akan terjadi. Jadi, teman-teman BRI harus positive mindset," imbuh Handayani.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tidak Sendiri
Handayani juga mengajak masyarakat, khususnya pekerja perempuan untuk banyak mencari informasi seputar pandemi Covid-19. Dengan begitu, ia menilai mereka akan banyak menemukan teman sepenanggungan di luar sana.
"Kita alami pandemi tidak sendirian, di belahan dunia lain juga terjadi. Ketika punya teman banyak di luar sana yang alami hal sama, itu membesarkan hati kita," ujar dia.
Khusus untuk pekerja wanita yang jadi pelaku UMKM, Bank BRI disebutnya akan terus melakukan penyesuaian agar sebagian besar nasabahnya yang merupakan pengusaha mikro tersebut dapat terselamatkan.
"Apa yang kita lakukan, pertama kita pikirkan bagaimana selamatkan nasabah UMKM agar mereka betul-betul bisa survive di era tak mudah ini. Itu yang pertama kita inginkan," pungkas Handayani.
Advertisement