Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyetujui usulan Hongaria untuk mempercepat pembentukan Indonesia–Hungary Investment Fund (IHIF) dengan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja).
IHIF nantinya akan jadi wadah investasi infrastruktur dari Hongaria ke Indonesia. Pemerintah Hongaria telah menyiapkan dana sebesar USD 250 juta, atau sekitar 3,63 triliun (kurs rupiah Rp 14.530 per dolar AS) melalui pendanaan IHIF yang harus dialokasikan paling lambat 30 Juni 2021.
Baca Juga
"Tugas pokja adalah mempercepat proses pendanaan dan membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk penggunaan dananya," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (22/4/2021).
Advertisement
Menteri Basuki menambahkan agar working group (kelompok kerja) ini turut melibatkan Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, Kedutaan Hongaria, dan juga Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
"Kementerian PUPR fokus pada proyek infrastrukturnya, sementara untuk masalah keuangan kewenangannya berada di Kementerian Keuangan," kata Menteri Basuki.
Pada 2020-2024, Kementerian PUPR mendapat APBN sebesar Rp 623 triliun. Namun, kebutuhan investasi untuk infrastruktur mencapai Rp 2.035 triliun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Serah Tenaga Kerja Lokal
Untuk memenuhi kekurangan dana ini diperlukan skema investasi pembiayaan. Salah satu upayanya adalah melalui IHIF yang perjanjian kerjasamanya telah ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia dan Hongaria pada 16 Februari 2021 lalu.
Pemerintah Hongaria juga dapat menambahkan on going project dalam IHIF, serta menjanjikan produk yang berkualitas dan kompetitif terkait Hongarian content.
"Saya harap proyek-proyek yang didanai melalui IHIF lebih banyak kandungan lokalnya dan banyak menyerap tenaga kerja Indonesia. Term of financing yang terkait kandungan lokal ini juga harus dibahas oleh Pokja agar clear dalam pelaksanaanya," pungkas Menteri Basuki.
Advertisement