Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) ikutan menawarkan jual beli emas selain jasa gadai. Harga emas di BUMN ini berubah mengikuti gerak pasar setiap harinya.
Ada beberapa jenis emas yang dijual Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. Terdapat emas Antam dan emas Retro. Selain itu juga terdapat emas Batik dan emas UBS. Semua jenis emas ini hanya tersedia di outlet Pegadaian.
Baca Juga
Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada Kamis, 22 April 2021, harga beberapa jenis produk emas di Pegadaian terpantau turun.
Advertisement
Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 22 April 2021:
Harga Emas Antam
- 0, 5 gram = Rp 540.000
- 1 gram = Rp 973.000
- 2 gram = Rp 1.883.000
- 3 gram = Rp 2.799.000
- 5 gram = Rp 4.629.000
- 10 gram = Rp 9.200.000
- 25 gram = Rp 22.867.000
- 50 gram = Rp 45.650.000
- 100 gram = Rp 91.218.000
- 250 gram = Rp 227.768.000
- 500 gram = Rp 455.316.000
- 1000 gram = Rp 910.588.000
Â
Harga Emas Antam Retro
- 0, 5 gram = Rp 456.000
- 1 gram = Rp 911.000
- 2 gram = Rp 1.821.000
- 3 gram = Rp 2.731.000
- 5 gram = Rp 4.551.000
- 10 gram = Rp 9.101.000
- 25 gram = Rp 22.751.000
- 50 gram = Rp 45.501.000
- 100 gram = Rp 91.001.000
Â
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp 612.000
- 1,0 gram = Rp 1.130.000
- 8,0 gram = Rp 8.533.000
Â
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp 499.000
- 1 gram = Rp 934.000
- 2 gram = Rp 1.854.000
- 5 gram = Rp 4.580.000
- 10 gram = Rp 9.111.000
- 25 gram = Rp 22.732.000
- 50 gram = Rp 45.369.000
- 100 gram = Rp 90.701.000
- 250 gram = Rp 226.684.000
- 500 gram = Rp 452.834.000
- 1000 gram = Rp 904.689.000
Â
Reporter:Â Anisa Aulia
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Naik, Paladium Cetak Rekor Termahal
Harga emas melonjak 1 persen pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) didorong oleh penurunan imbal hasil Treasury AS. Sementara taruhan untuk kekurangan pasokan mendorong harga paladium cetak rekor tertinggi.
Dikutip dari CNBC, Kamis (22/4/2021), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD 1.791,51 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 25 Februari di USD 1.797,41. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,7 persen menjadi USD 1.790,40.
"Masalah harga emas selama beberapa bulan terakhir adalah meningkatnya imbal hasil Treasury dan sekarang sudah cukup banyak berkurang," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA.
"Prospek ekonomi global saat ini masih beragam ... Anda akan melihat pendekatan yang jauh lebih hati-hati di kuartal berikutnya dan itu mungkin akan membuat emas mulai melihat aliran safe haven," tambah Moya.
Tolok ukur imbal hasil Treasury AS 10-tahun merana di bawah 1,6 persen, mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga. Harga emas lantak mendapat dorongan lebih lanjut dari Wall Street yang lemah dan juga tampaknya mengabaikan penguatan dolar AS.
Pelaku pasar menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis dan pertemuan kebijakan Federal Reserve AS minggu depan.
Kepala Analis ActivTrades Carlo Alberto De Casa mengatakan skenario teknis untuk harga emas telah membaik sejak menembus di atas resisten utama di USD 1.750. Dia menambahkan, setiap berita mengenai lebih banyak stimulus moneter dapat dilihat sebagai pendorong pasar yang lebih positif.
Sementara itu, harga palladium melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di USD 2.891,20 per ounce dan terakhir naik 4,4 persen pada USD 2.883,80.
"Palladium diuntungkan dari penguatan pembacaan permintaan komoditas dan ekspektasi defisit menyusul gangguan tambang Arktik," kata TD Securities dalam sebuah catatan.
Harga paladium, yang digunakan dalam konverter katalitik untuk membersihkan asap knalpot mobil, telah meningkat lebih dari 23 persen sejak Nornickel Rusia, produsen paladium terbesar di dunia, menghentikan sebagian operasi di dua tambangnya pada 24 Februari.
Selain harga emas, harga perak naik 2,1 persen menjadi USD 26,42 per ounce. Sementara platinum naik 1,4 persen ke USD 1,203.53.
Advertisement
Harga Emas Diprediksi Kembali Meroket Pekan Ini, Bisa Tembus Berapa?
Harga emas diprediksi akan lebih tinggi pada pekan ini. Analis mengatakan emas berada di puncak level resistensi utama dan bergerak menuju USD 1.800 per ounce.
Logam mulia mencapai kenaikan minggu kedua berturut-turut setelah awal positif untuk kuartal II 2021 di tengah melemahnya dolar AS, serta penurunan imbal hasil Treasury AS 10-tahun. Pada Jumat (16/4/2021) lalu, harga emas berjangka June Comex diperdagangkan pada USD 1.779,90, naik 2 persen pada pekan lalu.
"Pergerakan harga emas telah didominasi oleh dolar AS yang ters turun. Indeks dolar saat ini berada di 91,5. Sangat penting untuk dicatat bahwa kita melihat penurunan yang cukup signifikan dari imbal hasil 10 tahun dan kurva secara luas. Semua itu telah mendorong emas ke atas," kata kepala strategi global di TD Securities, Bart Melek, seperti dikutip dari Kitco pada Senin (19/4/2021).
Kendati demikian, Melek mengatakan masih dini untuk terlalu bersemangat dalam hal aksi harga emas di masa depan. "Kita melewati rata-rata pergerakan 50 hari, level berikutnya di sini sekitar USD 1.800," tambahnya.
Sebelum harga emas bergerak lebih tinggi, perlu ada kepastian bahwa kenaikan imbal hasil Treasury AS 10 tahun dapat dikendalikan.
"Pertempuran besar di sini akan terjadi antara the Fed dan pasar. The Fed mengatakan bahwa setiap inflasi kemungkinan adalah sementara karena efek dasar, sedangkan pasar mungkin mulai khawatir bahwa mereka berada di belakang kurva," jelasnya. Â
Broker komoditas senior RJO Futures, Daniel Pavilonis, mengatakan kepada Kitco News, bahwa momentum sedang ada di pihak emas saat ini.
"Jika kita (harga emas) bisa menutup di atas USD 1.815 pekan depan (pekan ini), kita memiliki kesempatan bagus lagi pada pergerakan yang sangat penting ke tertinggi. Mungkin melanjutkan pasar bull emas," jelas Pavilonis.
Menurutnya, pasar saat ini sedikit tenang setelah sebelumnya mendapat begitu banyak tekanan dari Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa dengan mencoba meredakan ketegangan dalam imbal hasil.
"Ini berhasil dan apa yang telah mereka lakukan di belakang layar juga berhasil, memberikan logam beberapa penangguhan," tuturnya.
Ahli strategi pasar senior LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss, mengatakan tidak ada resistensi yang signifikan untuk harga emas sampai USD 1.800.
"USD 1.809,40 adalah rata-rata pergerakan 100 hari, dan seiring waktu kita akan mencapainya," katanya. Â