Liputan6.com, Jakarta - MSI, produsen perangkat keras gaming mencapai tonggak sejarah dengan berhasil menjual lebih daripada 3 juta monitor sejak tahun 2016. Perusahaan ini mengawali kiprahnya di Indonesia dengan memberikan pengalaman visual tingkat tinggi dengan perangkat keras PC andal kepada para pecinta gim atau gamer beberapa tahun lalu.
Meskipun begitu, MSI baru menjejakkan kakinya di dunia teknologi tampilan dengan meluncurkan Monitor Gaming pertamanya di tahun 2016.
Baca Juga
"MSI dengan bangga mengumumkan pencapaian terbaru Monitor Gaming-nya, 3 Juta Monitor Gaming terjual hanya dalam waktu 3 tahun," kata MSI Country Manager MSI Indonesia Michael Liang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/4/2021).
Advertisement
Sejak saat itu, MSI menegaskan ulang komitmennya terhadap kualitas dan untuk selalu memberikan nilai lebih pada para gamer. Selama beberapa tahun ini, MSI telah mempelajari apa saja yang disukai para gamer dan telah fokus mendesain produk-produk tampilan terbaik di pasar.
Dan kini, terbukti bahwa komitmen ini tidak pernah diabaikan, karena salah satu Market Research terkemuka di dunia yaitu TrendForce memberikan data bahwa pertumbuhan penjualan setiap tahun MSI yang mencapai 114 persen jauh melampaui rata-rata pasar dan merupakan yang tertinggi di antara lima merek monitor gaming terbesar.
“Sebagai merek yang tergolong pendatang baru di bidang teknologi tampilan, ini merupakan kehormatan bagi perusahaan yang telah menghabiskan waktu dan tenaganya untuk benar-benar memahami hal yang diinginkan para gamer dari sebuah Monitor Gaming," tutup dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tumbuh Pesat, Industri Gim Berpeluang jadi Sektor Unggulan Indonesia
Saat sektor usaha lain lesu, industri gim di Indonesia justru tumbuh positif di kala pandemi Covid-19. Pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk mencari wahana hiburan dari rumah, salah satunya gim.
Karena itulah pertumbuhan gamer meningkat tajam dalam satu tahun terakhir, yang akhirnya mengakselerasi pertumbuhan industri gim.
Pertumbuhan bisnis gim merupakan penanda positif bagi industri kreatif digital di tengah krisis yang melanda dunia. Sisi lain pertumbuhan bisnis gim ini juga memberikan nilai positif dari aspek bisnis digital.
Berdasarkan data Forum Ekonomi Dunia (WEF), pasar video game dunia diperkirakan mencapai USD 159 miliar pada 2020 atau sekitar empat kali lipat pendapatan box office (USD43 miliar pada 2019) dan tiga kali lipat pendapatan industri musik (USD57 miliar pada 2019).
Pangsa pasar terbesar berasal dari Asia-Pasifik.Indonesia, melansir laporan Global Market Games Reports 2020, Newzoo, perusahaan riset pasar dan konsultan bisnis gim dan E-Sports (olahraga elektronik), menyebut Indonesia menjadi salah satu negara terbesar pengguna gim di pasar Asia Tenggara.
Newzoo mencatat, penghasilan industri gim di Indonesia pada 2019 mencapai USD 1,1 miliar dan menjadi pasar bisnis paling besar di Asia Tenggara.
Sementara, pada 2019, berdasarkan data dari Indonesia Esports Premier League (IESPL), terdapat 62,1 juta orang yang aktif bermain gim di dalam negeri. Angka ini membawa Indonesia pada peringkat 12 dalam pasar gim dengan jumlah pemain terbanyak.
Koordinator Business Matchmaking Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika Luat Sihombing mendorong masyarakat, khususnya generasi milenial dan generasi Z, berpartisipasi aktif dalam pertumbuhan industri gim.
Dua generasi ini merupakan kalangan yang dominan memainkan gim.Saat ini, populasi generasi Z di Indonesia sebanyak 67 juta jiwa, ditambah generasi milenial berjumlah 62 juta jiwa. Luat percaya industri gim di Indonesia akan semakin berkembang dengan bertambahnya generasi digital.
“Yang menjadi tantangan, kalau ingin menjadi pelaku industri (gim), kita harus tahu gim itu tidak hanya untuk entertain,” kata Luat dalam acara webinar digital skills yang diselenggarakan Sabtu, 13 Maret 2021.
Pangsa pasar industri gim terus menunjukkan peningkatkan sepanjang 2017-2019. Skala usahanya juga meningkat. Meski demikian tak dapat dipungkiri, upaya optimalisasi industri ini masih sangat dibutuhkan untuk mendorong perkembangan ekonomi dalam negeri.
Untuk itulah, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah menyiapkan sejumlah program khusus. Pada awal pandemi, pemerintah meluncurkan Ayo Bikin Gim di Rumah yang diikuti lebih dari 100 peserta.
Advertisement