Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini. Pelemahan rupiah dibayangi sentimen kasus Covid-19 di dunia.
Mengutip Bloomberg, Jumat (23/4/2021), rupiah dibuka di angka 14.525 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.520 per dolar AS.
Baca Juga
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.525 per dolar AS hingga 14.542 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 3,49 persen.
Advertisement
"Pagi ini memang terlihat ada sentimen negatif untuk aset berisiko karena kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus baru COVID-19 di dunia," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Jumat (23/4/2021).
Terkoreksinya indeks saham AS semalam, lanjut Ariston, juga bisa memberikan sentimen negatif. Indeks terkoreksi karena rencana kenaikan pajak atas keuntungan investasi atau capital gain warga kota di AS.
"Dari dalam negeri, musim dividen juga bisa memicu pelemahan rupiah karena kebutuhan dolar yang meninggi untuk pembayaran dividen. Musim dividen biasanya antara pertengahan April hingga akhir Mei," ujar Ariston.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Imbal Hasil Obligasi AS
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,561 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,556 persen.
Sedangkan indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya berada di posisi 91,22, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 91,33.
Pada Kamis (22/4) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.520 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.530 per dolar AS.
Â
Advertisement