Sukses

Sri Mulyani: Ekonomi Dunia Bisa Tumbuh Tinggi Jika Perempuan Diberi Kesempatan

Menurut Menteri keuangan Sri Mulyani, keterlibatan perempuan bisa tingkatkan perekonomian global hingga USD 28 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perempuan punya andil besar terhadap ekonomi dunia. Oleh karena itu, jika perempuan mendapat kesempatan kerja yang sama dengan laki-laki maka ekonomi dunia bisa tumbuh maksimal.

"Karena kalau kita lihat suatu perekonomian di mana perempuan diberikan kesempatan yang sama atau ada gender equality dia bisa meraih gen atau manfaat hingga USD 28 triliun atau 26 persen lebih tinggi ekonominya secara global," jelas Sri Mulyani dalam diskusi Perempuan Penggerak Ekonomi di Masa Depan, Jumat (23/4/2021).

Melihat potensi besar tersebut, maka pemerintah mengupayakan penyediaan infrastruktur pendukung bagi perempuan. Di mana memungkinkan agar perempuan bisa melakukan kegiatan atau pekerjaan di rumah dengan produktif, tapi tetap disiplin kesehatan.

"Ini kan yang kita inginkan karena ekonomi yang bergerak yang bisa ditanggulangi tetap produktif dan tetap bisa menjaga rumah tangganya," jelasnya.

"Ini secara ekonomi total juga menjadi sesuatu yang luar biasa bermanfaat karena ekonomi yang bisa meningkat lebih produktif," sambung Sri Mulyani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Data McKensy

Sebelumnya, data McKensy menunjukkan apabila sebuah perekonomian memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk bisa berkontribusi, maka perekonomian global akan mendapatkan manfaat sebesar USD 12 triliun pada tahun 2025.

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik adanya kesamaan gender dan peranan perempuan yang sama di bidang perekonomian akan memberikan nilai tambah hingga USD4,5 triliun.

Hal Ini menggambarkan bahwa sebuah negara atau perekonomian yang memberikan kesempatan yang inklusif dan sama baik bagi laki-laki dan perempuan, maka dia akan memberikan suatu manfaat dalam bentuk daya tahan dan juga bahkan secara nilai tambah bagi perekonomian.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com