Liputan6.com, Jakarta - Berita duka datang dari PT PAL Indonesia (Persero). Etty Soewardani selaku Direktur SDM dan Umum PT PAL Indonesia (Persero) meninggal dunia.
"Innalillahi wa inna illaihi rajii’uunJajaran Komisaris, Direksi dan segenap Karyawan PT PAL Indonesia (Persero) mengucapkan turut berduka atas berpulangnya:Ibu Etty Soewardani selaku Direktur SDM dan Umum PT PAL Indonesia (Persero)," tulis akun instagram resmi PT PAL Indonesia, yang dikutip pada Senin (26/4/2021).
Baca Juga
"Semoga beliau diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin." lanjut postingan tersebut.
Advertisement
Etty Soewardani lahir di Cirebon pada 6 Juni 1959. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum, Universitas Airlangga Surabaya dan meraih gelar Magister Manajemen di Universitas Wijayaputra Surabaya.
Etty Soewardani menjabat sebagai Direktur SDM & Umum PT PAL Indonesia (Persero) sejak tahun 2012 hingga saat ini.
Â
ÂÂÂView this post on Instagram
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dituding Dukung Radikalisme, Kuntjoro Pinardi Mundur dari Direktur PT PAL Indonesia
Sebelumnya, Kuntjoro Pinardi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia (Persero) meskipun baru dilantik beberapa hari lalu.
Hal ini dilakukan lantaran ramainya isu yang menyebutkan Kuntjoro sebagai pendukung gerakan radikalisme dan pemulangan eks-ISIS.
"Saya tidak ingin keributan ini berlanjut sehingga mengganggu keberlangsungan usaha PT PAL Indonesia ke depannya. Oleh karena itu, dengan ini saya nyatakan pengunduran diri saya sebagai Direktur Pemeliharaan Dan Perbaikan PT PAL," kata Kuntjoro dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (26/4/2021).
Kuntjoro juga menanggapi tudingan yang menyebutnya sebagai pendukung gerakan radikalisme. Dirinya diketahui pernah maju menjadi calon legislatif (caleg) Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Saya memang pernah menjadi calon legislatif PKS dalam Pemilu 2014 di daerah pemilihan Jawa Tengah. Setelah gagal terpilih, saya mundur dari partai tersebut dan kembali ke dunia akademis dan bisnis sesuai bidang keahlian saya," tegas Kuntjoro.
Kuntjoro berharap, dengan melakukan pengunduran diri, program pembangunan yang direncanakan Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dapat berjalan dapat berjalan dengan baik ke depannya.
Sebelum penunjukkan ini, Koentjoro sepenuhnya bekerja sebagai dosen, antara lain mengajar mata kulia Data Communication. Dia juga sempat menjadi anggota Komite Manajemen Risiko Dan Teknologi Informasi di BPJS Ketenagakerjaan, selain bekerja di beberapa perusahaan internasional.
"Pengetahuan dan pengalaman kerja ini menurut saya yang menjadi pertimbangan Kementerian BUMN dalam menunjuk saya menjadi direksi PT PAL Indonesia," ujarnya.
Rencananya soal pengunduran diri ini disampaikan kepada Menteri BUMN Erick Tohir Senin (26/4/2021) pagi ini.
Advertisement