Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengakui ada beberapa tempat wisata yang abai protokol kesehatan. Namun ada juga tempat wisata yang sangat patuh dalam menerapkan protokol CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
"Saya lihat secara langsung memang ada yang sangat patuh, tapi ada destinasi atau venue yang harus ditingkatkan dan ada yang harus ditingkatkan," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Sandiaga menilai perlu ada kolaborasi berbagai pihak dalam memantau destinasi wisata yang menerapkan protokol CHSE. Bukan hanya pemerintah pusat dan pemerintah daerah saja, tetapi perlu ada juga keterlibatan masyarakat.
Advertisement
"Kita butuh 'CCTV' (pengawasan dari berbagai pihak). Ini langkah yang perlu kita lakukan," kata dia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini akan mendorong pelaku usaha untuk mematuhi aturan yang ada. Penerapan protokol CHSE ini tidak hanya sekedar imbauan belaka tetapi harus diikuti dengan sanksi bila dilanggar.
"Harus ada mekanisme kalau tidak memenuhinya, dilanjutkan dengan denda dan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk sanksi penutupan," kata dia.
Sebab, pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sangat bergantung pada penerapan protokol kesehatan. Baik itu yang dilakukan pengelola destinasi wisata atau masyarakat.
"Kunci kemampuan kita ini seberapa disiplin kita terapkan protokol kesehatan, seberapa luas kita melakukan ini, dan seberapa cepat kita distribusikan pilar-pilarnya," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berkaca dari India, Doni Minta Masyarakat Patuhi Prokes Saat Rayakan Hari Besar Agama
Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo menilai masyarakat Indonesia cenderung abai protokol kesehatan saat merayakan hari besar agama. Berkaca yang terjadi di India, Doni berharap Indonesia bisa lebih waspada.
"Di India karena mengabaika prokes saat melakukan ritual keagamaan. Kita sekali lagi harus sadar bahwa hal yang dapat menimbulkan persoalan dengan peningkatan covid adalah karena tidak patuh kepada prokes," kata Doni saat jumpa pers di Istana Negara Jakarta, Senin (26/4/2021).
Karenanya, Doni kembali menegaskan, larangan mudik bagi masyarakat Indonesia. Menurut dia, tidak ada perubahan aturan yang diberlakukan hingga saat ini.
"Masalah mudik, hendaknya mengikuti kebijakan pemerintah pusat dan ini belum ada perubahan," ujar Doni Monardo.
Doni berharap, masyarakat benar-benar mematuhi larangan yang sudah diberlakukan mulai 22 April 2021 hingga pertengahan Mei mendatang. Karenanya, seluruh aktivitas keagamaan yang terdapat dalam tanggal itu hendaknya menjadi perhatian khusus.
"Kita harapkan aktivitas berhubungan dengan kegiatan keagamaan betul dilakukan sesuai dengan aturan yang ada, yaitu patuh kepada protokol kesehatan," Doni memungkasi.
Â
Advertisement