Sukses

Bank Mandiri Bukukan Laba Rp 5,9 Triliun di Kuartal I 2021

Bank Mandiri mampu menjaga kualitas pembiayaan sehingga rasio NPL konsolidasi di kisaran 3,15 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba sebelum provisi (PPOP) sebesar Rp 14,1 triliun dengan realisasi laba bersih mencapai Rp 5,9 triliun. Adapun, capaian PPOP naik 1,7 persen, sementara laba bersih turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,92 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, sejalan dengan pertumbuhan laba, penyaluran kredit hingga triwulan I 2021 tercatat mencapai Rp 779 triliun.

"Kami melihat laju pertumbuhan ini sebagai tanda positif mulai berdenyutnya sisi permintaan dunia usaha yang perlu terus dijaga dan bahkan diperkuat agar ekonomi Indonesia segera pulih. Oleh karena itu, kami tidak akan lengah dan terus waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dalam konferensi pers, Selasa (27/4/2021).

Adapun, pertumbuhan tersebut ditopang oleh segmen wholesale yang tumbuh tipis 0,18 persen yoy menjadi Rp 513,9 triliun serta segmen UMKM yang tumbuh baik sebesar 3,22 persen YoY menjadi Rp 92,1 triliun.

Pencapaian Bank Mandiri tersebut tetap memperhatikan kualitas pembiayaan sehingga rasio NPL konsolidasi terjaga baik di kisaran 3,15 persen dan rasio pencadangan terhadap NPL lebih dari 220 persen.

Beberapa sektor ekonomi yang menjadi fokus penyaluran kredit segmen wholesale antara lain sektor FMCG, Perkebunan dan Konstruksi.

Sementara di sektor UMKM, outstanding portfolio KUR juga tumbuh kencang di kisaran 35,4 persen yoy menjadi Rp 46,2 triliun, dimana Rp 9,6 triliun disalurkan kepada 99.162 debitur dalam 3 bulan pertama tahun ini.

"Kami optimis perkembangan program vaksinasi covid-19 yang dikombinasikan dengan berbagai stimulus kebijakan pemerintah dan regulator, termasuk berbagai program bantuan sosial kepada masyarakat, akan mampu membangkitkan perekonomian Indonesia dari tekanan dahsyat pandemi Covid-19," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jelang Lebaran 2021, Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 20,8 Triliun

Sebelumnya, Bank Mandiri menyiapkan net kebutuhan uang tunai sebesar Rp 20,8 triliun, atau naik sekitar 9,4 persen secara tahunan (year on year) untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang kartal jelang Lebaran selama 28 hari pada 19 April–16 Mei 2021.

Direktur Operation Bank Mandiri Toni EB Subari memperkirakan, net kebutuhan uang tunai tersebut telah memperhitungkan proyeksi kenaikan pengisian kas ATM sebesar 11,3 persen menjadi Rp 44,5 triliun, atau sebesar Rp 1,59 triliun per hari pada periode tersebut.

"Dengan lebih dari 25 juta nasabah, kami sangat fokus untuk memastikan ketersediaan dana, terutama pada mesin ATM agar dapat terus prima selama 24/7 melayani kebutuhan nasabah, apalagi saat libur lebaran pada 12-14 Mei 2021 nanti," kata Toni, Senin (26/4/2021).

Toni memperkirakan, puncak transaksi tunai akan terjadi pada dua pekan terakhir menjelang libur lebaran yang merupakan periode pembayaran gaji dan THR, serta selama libur lebaran (12-16 Mei 2021), terutama untuk kebutuhan pengisian ATM.

"Berdasarkan historis, kami perkirakan puncak transaksi di mesin ATM adalah pada periode akhir pekan 30 April-2 Mei serta 7-9 Mei 2021. Untuk mengantisipasi kondisi itu, kami juga telah memberlakukan kebijakan optimalisasi limit pengisian ATM (hingga maksimal 100 persen) sejak 19 April-13 Mei 2021," paparnya.

Dia menginformasikan, Bank Mandiri saat ini mengoperasikan 13.076 mandiri ATM yang terhubung ke lebih dari 40 ribu jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus.

Â