Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Kendal dan Jawa Tengah secara umum.
Dengan peningkatan PMI maka, serapan tenaga kerja meningkat, tingkat pengangguran menurun, pendidikan lebih baik, dan lapangan kerja terbuka seluas-luasnya untuk masyarakat Kendal dan sekitarnya.
Baca Juga
“Ini akan memberikan multiplier effect yang signifikan terhadap perekonomian, bukan hanya di Kendal tapi juga Jawa Tengah,” ujar Bupati Kendal Dico M Ganinduto seperti dikutip dari situs Kemenko Perekonomian, Rabu (28/4)
Advertisement
Pengembangan KEK bertujuan meningkatkan investasi, ekspor, substitusi impor, menciptakan lapangan pekerjaan, membuat model terobosan pengembangan kawasan melalui pengembangan industri dan jasa. KEK menyasar industri berdaya saing global, jasa pariwisata bertaraf internasional, jasa pendidikan dan kesehatan, serta ekonomi digital.
Kelebihan KEK ada pada fasilitas fiskal dan non fiskal, baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Selain itu diberikan pula berbagai kemudahan untuk mendapatkan fasilitas tersebut. Dengan berbagai kelebihannya ini, diharapkan KEK Kendal akan menjadi sebuah Kawasan industri yang berbeda dan mampu untuk menjadi destinasi investasi terbaik.
"Pelayanan untuk memperoleh fasilitas dan kemudahan ini dilaksanakan oleh administrator sebagai gerbang para investor," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Nilai Investasi
Sebagai catatan, Investasi yang masuk ke KEK Kendal di tahun kedua ini senilai Rp 19,3 Triliun, berasal dari berbagai negara diantaranya Taiwan, Cina, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Hal ini membuka lapangan kerja untuk 9.000 orang. Dilihat dari sisi kinerja ekspor, KEK Kendal telah melakukan ekspor senilai Rp118 Miliar/tahun (USD8,2 juta).
Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Kendal memproyeksikan, pasca covid investor dari negara-negara di USA, Eropa, dan lainnya akan masuk berinvestasi di KEK Kendal.
KEK Kendal ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2019, unggul dalam sektor industri berorientasi ekspor, substitusi impor, produk berteknologi tinggi, dan pada aplikasi khusus yang mendukung industri 4.0 serta logistik yang berbasis Industri 4.0. KEK Kendal diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp72 Triliun dan tenaga kerja sebanyak 20.000 orang hingga 2025.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement