Liputan6.com, Jakarta - Target 2 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) go digital melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang digagas oleh pemerintah telah melampaui target. Tercatat, per akhir Desember 2020, jumlah UMKM yang memasuki ekosistem digital mencapai 3,8 juta.
Bahkan, per Maret 2021, jumlah UMKM yang memasuki ekosistem digital kembali melonjak menjadi 4,8 juta. Atau bertambah 1 juta UMKM hanya dalam waktu empat bulan saja.
"Jadi, itu sudah meningkat UMKM yang ada di Bangga Buatan Indonesia," kata Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (idEA) Bima Laga dalam acara Dialog Rabu Produktif bertajuk Langkah Tingkatkan Geliat Transaksi, Rabu (28/4/2021).
Advertisement
Bima mengungkapkan, pesatnya peningkatan jumlah UMKM yang tergabung dalam ekosistem digital tersebut sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Sebab, selama pandemi berlangsung pemerintah berkomitmen untuk membatasi mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan menyarankan melakukan aktivitas transaksi berjualan dari rumah guna memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis baru itu.
"Karena mayoritas pandemi orang di rumah dan mayoritas orang membeli secara online. Tentunya memang e-commerce itu satu hal yang bisa diandalkan untuk berjualan," tekannya.
Maka dari itu, dia memprediksi ke depan tren pergerakan UMKM ke dalam ekosistem digital akan terus meningkat. Hal ini pun sejalan dengan ramalan Bank Indonesia atas meningkatnya jumlah UMKM untuk go digital.
"Dan secara transaksi e-commerce menurut data dari Bank Indonesia itu juga mengalami kenaikan," ujarnya
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Bidik 2 Juta UMKM GO Digital Lewat BBI
Sebelumnya, Pemerintahan Jokowi tengah gencar mempromosikan program Bangga Buatan Indonesia untuk mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masuk era digital. Ini sekaligus membantu kesiapan bisnis UMKM dalam kenormalan baru pasca pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan, pemerintah tengah mendorong 10 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) terhubung dengan platform digital lewat program tersebut. Sebab, saat ini baru 13 persen atau 8 juta pelaku UMKM yang go digital.
"Kita harus bekerja sama untuk mencapai produk 2 juta UMKM masuk go digital. Karena sudah ada 8 juta lebih UMKM yang sudah bisnis secara online," kata dia dalam webinar via Zoom, Rabu (1/7).
Luhut optimis target tersebut dapat dicapai pada tahun ini. Terlebih lagi sejak diluncurkannya pada 14 Mei lalu, sudah ada 600.000 UMKM yang di digitalisasikan.
Selain itu, melejitnya tren belanja online selama pandemi Covid-19 berlangsung diyakini dapat mendongkrak jumlah UMKM yang akan go digital.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement