Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun lebih dari 1 persen dipicu imbal hasil obligasi AS melonjak karena data ekonomi AS yang optimis.
Sementara defisit pasokan mengangkat harga paladium ke rekor puncak baru, mengarahkan pada angka USD 3.000.
Melansir laman CNBC, Jumat (30/4/2021), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi USD 1.764,50 per ounce. Harga ini mencapai titik terendah sejak 15 April di posisi USD 1.755,81.
Advertisement
Adapun harga emas berjangka AS turun 0,6 persen menjadi USD 1.764,20. "Meningkatnya imbal hasil obligasi dan minat risiko merusak logam safe haven," kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
Dikatakan jika harga emas masih dalam tren naik untuk jangka pendek pada grafik harian. "Namun tren harga naik sekarang berada dalam bahaya ... Jika harga tidak dapat mendorong di atas USD 1.800, katakanlah dalam minggu depan atau lebih, maka harga mungkin akan bergerak kembali ke samping untuk menurunkannya," jelas dia.
Tercatat, imbal hasil obligasi 10-tahunan naik ke posisi puncak sejak 13 April, dipicu usulan Presiden AS Joe Biden tentang pengeluaran baru bernilai triliunan dolar. Serta data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Amerika dipercepat pada kuartal pertama.
Â
Saksikan Video Ini
Harga Paladium
Hal yang juga mendorong emas jadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain adalah kenaikan dolar, yang naik 0,2 persen.
Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq dibuka pada rekor tertinggi, semakin meredupkan daya tarik logam mulia tersebut.
Adapun Paladium justru mencapai posisi puncak ke USD 2.981,99 per ons, dan terakhir naik 0,2 persen menjadi USD 2.932,31.
"Dinamika penawaran-permintaan tetap sangat positif untuk paladium ... Kami melihat defisit pasokan lagi tahun ini," kata analis independen Ross Norman.
"Anda mungkin menemukan paladium menemukan harga baru di USDÂ 3.000 sebagai sesuatu yang menantang secara teknis karena mungkin ada beberapa pesanan jual di level tersebut," tambah Norman.
Sedangkan harga Platinum turun 2,9 persen menjadi USD 1,183.77 per ounce dan perak turun 1,1 persen menjadi USD 25,90.
Advertisement