Liputan6.com, Jakarta - PT Lion Express atau Lion Parcel target melakukan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 2024. Rencana tersebut mundur 3 tahun, dimana sebelumnya anak usaha dari Lion Air Group tersebut berharap bisa masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2021 ini.
CEO Lion Parcel Farian Kirana mengatakan, proyeksi IPO masih ada dalam timeline perseroan meski mengalami kemunduran hingga 2024.
"Kita masih ada persiapan. IPO itu kita masih on the table, cuman mungkin bukan tahun ini. Mungkin kita melihat ada beberapa tahun lagi buat persiapan, mungkin sekitar 3 tahun," ujarnya di Done Spark, Jakarta, dikutip Selasa (4/5/2021).
Advertisement
Farian menyatakan, pandemi Covid-19 jadi salah satu alasan rencana IPO tersebut molor. Sebab wabah tersebut berpengaruh terhadap jasa pengiriman barang, khususnya ke luar negeri.
"Salah satunya (karena Covid-19). Karena kalau kita lihat pengiriman internasional itu lebih kedampak daripada domestik. Jadi banyak flight-flight yang tadinya udah flight kita cancel. Tapi kalau domestik kan masih bisa," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Landasan Utama
Jasa pengiriman barang secara internasional memang jadi salah satu landasan utama kenapa Lion Parcel berencana IPO. Farian mengutarakan, Lion Parcel betul-betul ingin jadi perusahaan independen dan lebih berkembang.
"Ketika kita IPO, itu adalah milestone untuk bisa mengembangkan lebih besar lagi dari kapasitas sekarang ini," sebutnya.
Dia mencontohkan, Lion Air Group kini sudah punya beberapa maskapai penerbangan di negara tetangga, seperti Batik Malaysia di Malaysia dan Thai Lion Air di Thailand. Farian ingin Lion Parcel bisa memanfaatkan armada-armada tersebut.
"Sekarang ini Lion Parcel hanya menggunakan armada Lion Group yang di Indo, Lion Air, Batik Air, Wings Air, sampai ke perintis. Tapi belum sampai kita memanfaatkan domestiknya yang di Malaysia, domestiknya yang di Thailand, atau internasionalnya dari Batik Malaysia ke India, Thailand ke Hong Kong-Jepang," tuturnya.
"Nah itu akan kita manfaatkan. Network-nya udah ada, tinggal kita nanti hubungannya kemitraan, gimana kita dengan logistik lokal di negaranya masing-masing, kita udah jadi pengiriman luar negeri. Pada ujungnya akan bisa bersaing dengan pengiriman-pengiriman yang internasional juga, enggak hanya di kancah domestik," tandasnya.
Â
Advertisement