Liputan6.com, Jakarta Dogecoin, mata uang kripto yang didasarkan pada meme anjing viral dari hampir satu dekade lalu, melonjak 30 persen pada hari Selasa untuk mencetak rekor tertinggi baru di lebih dari 50 sen per koin.
Melansir CNBC, Rabu (5/5/2021), Cryptocurrency tersebut diperdagangkan sekitar 54 sen, menurut data dari Coin Metrics. Dogecoin naik menjadi sekitar 40 sen per koin bulan lalu sebelum turun tajam selama beberapa hari setelah kalender berubah menjadi 20 April, tanggal yang dirayakan secara luas sebagai hari libur bertema ganja.
Baca Juga
Dogecoin dimulai sebagai lelucon pada tahun 2013 di tengah booming cryptocurrency awal. Itu didasarkan pada meme internet populer pada saat itu yang menampilkan anjing Shiba Inu dan teks bergaya kartun di atas gambar. Kenaikannya dalam beberapa bulan terakhir telah disorot oleh banyak orang sebagai tanda buih dan spekulasi di pasar keuangan, terutama di antara investor muda yang mulai berdagang selama pandemi.
Advertisement
Koin tersebut telah ditingkatkan dalam beberapa pekan terakhir oleh miliarder Elon Musk dan Mark Cuban, yang sama-sama menyebut Dogecoin di Twitter beberapa kali. Cuban mengatakan meningkatnya minat dan penggunaan Dogecoin telah membuatnya lebih dari sekadar lelucon.
Aset kripto lain selain Dodecoin yang mencapai level tertinggi baru pada hari Selasa adalah Ether, mata uang yang terkait dengan blockchain Etherum. Bitcoin, bagaimanapun, merosot lebih dari 6 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Dogecoin Melambung Berkat Elon Musk, Analis Khawatir Gelembung
Pada pekan ini, harga dogecoin kembali menyita perhatian. Harga dogecoin meroket pada Rabu, 28 April 2021 setelah mendapatkan dukungan dari sejumlah tokoh di twitter termasuk Elon Musk.
Harga dogecoin telah melonjak 20 persen dalam 24 jam terakhir ke posisi 32 sen, berdasarkan data dari Coin Metrics. Mata uang kripto yang terinspirasi dari meme ini mencapai rekor tertinggi di atas 45 sen pada awal pekan ini. Hal tersebut memicu kekhawatiran potensi gelembung di pasar kripto.
Berdasarkan CoinGeck, mata uang yang bermula sebagai meme pada 2013 ini menjadi mata uang digital terbesar keenam dengan nilai pasar hampir USD 42 miliar atau sekitar Rp 606,99 miliar (asumsi kurs Rp 14.452 per dolar AS).
Harga dogecoin sering melonjak mengikuti unggahan pendiri Tesla Elon Musk di Twitter. Miliarder ini juga pernah menyebut dogecoin sebagai mata uang kripto favorit dan merakyat.
Musk juga seorang pendukung bitcoin, bahkan perusahaan mobil listriknya mengumpulkan mata uang kripto senilai hampir USD 2,5 miliar.
Pada Rabu, 28 April 2021, Musk mengunggah status. "The Dogefather SNL May 8”. Mengutip CNBC, Jumat (30/4/2021), ini adalah referensi ke unggahan twetter yang sering dia lakukan tentang dogecoin. Ia klaim hanya dimaksudkan untuk menjadi lelucon. Musk pun akan tampil di Saturday Night Live pada pekan depan.
Akan tetapi, lonjakan liar dogecoin telah menyebabkan peringatan dari beberapa investor yang melihatnya sebagai gelembung spekulatif.
"Mata uang digital adalah contoh klasik dari teori bodoh yang lebih besar sedang dimainkan," ujar Analis Freetrade David Kimberley.
Kimberley menambahkan, orang-orang membeli mata uang kripto bukan karena mereka memiliki nilai berarti. Akan tetapi, mereka berharap orang lain akan menumpuk, menaikkan harga dan kemudian menjualnya sehingga menghasilkan uang dengan cepat.
"Ketika semua orang melakukan ini, gelembung itu pada akhirnya harus meledak dan Anda akan kekurangan uang jika Anda tidak keluar tepat waktu. Dan hampir tidak mungkin untuk mengatakan kapan itu akan terjadi," ujar dia.
Di sisi lain, ada ekonom masih memandang bitcoin sebagai gelembung meski ada klain dari kenaikan pasar mata uang digital telah matang secara siginifikan selama tiga tahun terakhir. Namun, tidak seperti bitcoin, dogecoin tidak memiliki batasan pasokan keras. Ini artinya jumlah yang tidak terbatas dapat dicetak.
Advertisement