Sukses

Antisipasi Banjir Jakarta, Stasiun Pompa Ancol-Sentiong Rampung Oktober 2022

Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan Stasiun Pompa Ancol-Sentiong di Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai upaya dalam mengurangi kerentanan kawasan metropolitan Jakarta dari bencana banjir, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane tengah menyelesaikan pembangunan Stasiun Pompa Ancol-Sentiong di Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Rumah pompa yang berada di hilir Kali Sentiong ini merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir (flood control) Jakarta yang sesuai kontrak kerja baru akan rampung Oktober 2022.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja mengatakan, penanganan banjir Jakarta kini dikerjakan secara komprehensif dari hulu hingga hilir.

"Di hulu terdapat dua bendungan kering yaitu Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi yang Insya Allah selesai akhir tahun 2021," kata Endra dalam keterangan tertulis, Rabu (5/5/2021).

Selanjutnya pada bagian tengah, Endra menjelaskan, sudah dilakukan normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 33 km yang saat ini selesai 16 km. Direncanakan pada 2021 akan bertambah sepanjang 1,6 km.

Lebih lanjut, Endra menyampaikan, untuk kawasan hilir terdapat pembangunan Stasiun Pompa Ancol-Sentiong untuk mengurangi risiko banjir yang kerap menggenangi 3 kecamatan di Jakarta, yakni Kecamatan Tanjung Priok, Pademangan, dan Kemayoran.

Metode pengendalian banjir Pompa Sentiong dilakukan dengan memompa air Kali Sentiong ketika elevasinya tinggi dan mengalirkannya kembali ke Teluk Jakarta.

"Ini kan daerah rendah, jadi kalau air di Teluk Jakarta itu tinggi masih bisa kita pompa. Dengan adanya pompa ini kita masih bisa dorong air ke laut sehingga tidak tersumbat di tengah," ujar Endra.

Endra menambahkan, fungsi Pompa Ancol-Sentiong digunakan untuk penanganan yang sifatnya darurat. Misalnya dilakukan pada Underpass Kemayoran yang sempat banjir pada awal tahun 2020.

"Kasus seperti itu kita tangani dengan pompa-pompa, dan Alhamdulillah di tahun 2021 ini tidak ada genangan lagi," sebut dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWS Ciliwung Cisadane Andri Rachmanto mengatakan, di Jakarta Utara ketinggian tanahnya rendah dan landai, sehingga wilayah ini rawan mengalami banjir rob akibat pasang air laut dan menjadi muara dari aliran air yang semuanya ke wilayah Jakarta Utara.

"Aliran sungai di wilayah ini sering terkendala oleh pasang surutnya air laut dari Laut Jawa. Dengan adanya pompa ini kita bisa menjaga elevasi air di tiga kecamatan Jakarta Utara, sehingga ketiga kecamatan tersebut bisa terlindungi dari pasang air laut," tutur Andri.

Pekerjaan Pembangunan Stasion Pompa Ancol-Sentiong terbagi dalam 3 Zona yakni Zona A berupa pemancangan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) sepanjang 272.89 meter sisi kiri (utara), pemancangan CCSP sepanjang 266.41 meter sisi kanan (selatan), dan pengerukan sepanjang 332.89 meter alur sungai.

Untuk Zona B berupa rumah pompa dengan pompa banjir tipe submersible sebanyak 5 buah masing-masing berkapasitas 10 m3 per detik.

Selanjutnya Zona C berupa, pemancangan CCSP sepanjang 653.17 meter sisi kiri (utara), pengerukan sepanjang 257.11 meter alur sungai, dan pemasangan tetrapod di sisi hilir sepanjang 25 meter.

Pembangunan Stasiun Pompa Ancol- Sentiong dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Wika)–Jaya Konstruksi lewat skema Kerja Sama Operasi (KSO) senilai Rp 437,6 miliar dari APBN–Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2020–2020. Saat ini progres pekerjaannya baru mencapai 3,9 persen, diharapkan akan rampung pada 14 Oktober 2022.