Sukses

Ternyata, Ini yang Membuat Pengunjung Pasar Tanah Abang dan Thamrin City Membludak

Transformasi Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ke platform digital tidak membuat masyarakat mengurungkan niat untuk berbelanja langsung ke pasar.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa pasar tradisional dan pusat perbelanjaan mengalami lonjakan pengunjung mendekati hari raya Idul Fitri. Salah satu yang sempat membuat heboh adalah Pasar Tanah Abang dan Thamrin City.

Transformasi Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ke platform digital tidak membuat masyarakat mengurungkan niat untuk berbelanja langsung ke pasar membeli kebutuhan Hari Raya Idul Fitri.

Ketua Asosiasi UMKM Indonesia Ikhsan Ingratubun menjelaskan, membludaknya Pasar Tanah Abang ini tidak terlepas dari naluri harfiah masyarakat Indonesia yang senang bersosialisasi. Terlebih, selama satu tahun terakhir masyarakat terpaksa membatasi mobilitas untuk terhindar dari paparan virus corona.

"Itu sifat manusia sosial. Ini harkat hidup orang hidup yang senang berinteraksi. Orang-orang juga sudah bosan di rumah jadi mereka keluar rumah sekarang," kata Ikhsan saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu, (5/5/2021).

Berbelanja langsung memiliki banyak keuntungan ketimbang membeli lewat platform digital. Sebab, masyarakat bisa memilih langsung barang yang diinginkan. Hal yang masih sulit dilakukan banyak orang saat bertransaksi jual beli di e-commerce.

"Kalau beli langsung bisa pilih langsung, lebih banyak daripada belanja online," kata dia.

Terlebih sat proses jual beli secara fisik, memungkina pembeli melakukan tawar-menawar harga barang dengan penjual. Interaksi sosial ini yang telah mengakar di masyarakat sehingga memilih datang langsung ke pasar.

"Bisa tawar menawar harga, kalau di medsos (media sosial) ini kan enggak bisa ditawar," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Protokol Kesehatan

Ikhsan menilai, kondisi yang terjadi di Pasar Tanah Abang dinilai lebih baik daripada yang terjadi di India. Masyarakat di Indonesia masih menggunakan masker sebagai salah satu protokol kesehatan yang dibuat pemerintah. Kondisi ini berbeda jauh dengan yang terjadi di India. Masyarakat berkerumun di tepi sungai Gangga tanpa menggunakan masker.

"Kita ini lebih baik, masyarakat masih menggunakan masker saat keluar rumah, jadi tidak ada peningkatan kasus baru seperti di India," ungkapnya.

Hal ini menunjukkan, kampanye protokol kesehatan yang digalakkan pemerintah sudah mulai berhasil. Meskipun masyarakat hanya menggunakan masker ketika berada di kerumunan.

"Kalau kita sosialisasi protokol kesehatan di sini berhasil,"kata dia.

Di sisi lain, ramainya pusat perbelanjaan tersebut tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat terhadap kondisi saat ini. Program vaksinasi Covid-19 berhasil mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk keluar rumah.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com