Liputan6.com, Jakarta - Tidak ada perbedaan pendapat antar menteri, apalagi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi ASN/PNS.
Semua mengacu pada PMK 42/2021 merupakan juknis bagi PP 63/2021, penyusunannya mengacu pada PP 63, oleh karena itu isinya dijamin konsisten.
Baca Juga
Artikel mengenai tidak ada perbedaan pendapat soal THR antara Presiden Jokowi dengan Sri Mulyani ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca.
Advertisement
Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak. Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis 6 mei 2021:
1. Jokowi dan Sri Mulyani Beda Keinginan Soal THR PNS? Istana Angkat Bicara
Tidak ada perbedaan pendapat antar menteri, apalagi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi ASN/PNS. Semua komponen pemerintah satu suara, mengacu pada regulasi yang sama, yaitu PP 63/2021 dan PMK 42/2021.
“Jadi tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan pendapat antara Presiden dengan Menkeu terkait THR ASN,” ungkap Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Panutan S. Sulendrakusuma, Rabu (5/5/2021).
Panutan menjelaskan, PMK 42/2021 merupakan juknis bagi PP 63/2021, penyusunannya mengacu pada PP 63, oleh karena itu isinya dijamin konsisten.
Simak artikel selengkapnya di sini
2. Harga Emas Anjlok Usai Bank Sentral AS Isyaratkan Suku Bunga Acuan Naik
Harga emas turun pada perdagangan Selasa (4/5/2021). Hal in dipengaruhi ucapan Bank Sentral AS soal suku bunga acuan.
Dikutip dari CNBC, Rabu (5/5/2021), harga emas di pasar spot turun lebih dari 1 persen setelah Yellen mengatakan suku bunga AS mungkin perlu naik untuk mencegah ekonomi terlalu panas karena lebih banyak program dukungan yang akan datang.
Harga emas terakhir turun 1 persen pada USD 1.775,02. Harga emas berjangka AS turun 1 persen menjadi USD 1.774.70.
Simak artikel selengkapnya di sini
Advertisement
3. Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang Jadi Indikator Perbaikan Sektor Konsumsi
Sepekan menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah, berbagai pusat perbelanjaan dan pasar mengalami peningkatan kunjungan. Salah satunya di Pasar Tanah Abang yang beberapa waktu lalu yang mengalami kerumunan karena masyarakat datang untuk berbelanja kebutuhan lebaran.
Peneliti INDEF, Bhima Yudhistira mengatakan hal ini tidak terlepas masih minimnya transaksi di platform digital. Meski mengalami peningkatan transaksi, namun persentase kenaikan hanya sekitar 5 persen hingga 6 persen dari total retail nasional.
"Porsi transaksi e-commerce meskipun meningkat masih dikisaran 5 persen - 6 persen dari total retail nasional," kata Bhima.