Sukses

8,6 Juta Pekerja Sudah Terdaftar Ikut Vaksin Gotong Royong

Pendaftaran Vaksin Gotong Royong akan dibuka hingga 20 Mei 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Antusiasme perusahaan di Indonesia untuk mendaftarkan karyawan atau pekerjanya dalam program Vaksin Gotong Royong sangat besar. Hingga saat ini sebanyak 17.832 perusahaan sudah mendaftar ikut ambil bagian dalam Vaksin Gotong Royong. Sementara jumlah peserta mencapai 8,6 juta pekerja.

"Hingga kini 17.832 perusahaan hampir 8,6 juta peserta. Jadi memang jumlahnya sudah banyak yang sudah mendaftar dan menunggu mendapatkan vaksinasi," ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Shinta Widjaja Kamdani, dalam diskusi daring, Jakarta, Kamis (6/5/2021).

Shinta melanjutkan, pendaftaran Vaksin Gotong Royong akan dibuka hingga 20 Mei 2021. Vaksinasi sendiri akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan zona letak perusahaan dan jenis sektornya.

"Kami juga melihat salah satu pencapaian pemulihan ekonomi adalah pengendalian Covid. Ini memang tidak cukup dengan protokol kesehatan, jadi vaksinasi ini sangat-sangat penting," katanya.

Dalam hal ini niatan Kadin, kata shinta adalah membantu pemerintah dengan mendukung pencapaian herd immunity yang ditargetkan pemerintah mendapatkan 70 persen penduduk Indonesia. Salah satunya dengan cara gotong royong lewat program Vaksin Gotong Royong bersama supaya ini bisa dicapai.

"Untuk membeli vaksin secara gratis kepada pekerja yang mau dilakukan banyak perusahaan. Banyak perusahaan berminat dan saat ini sudah bersama Biofarma mempersiapkan dari sisi pelaksanaannya. Kemenkes dari sisi harga dan berapa alokasi didapatkan perusahanaan swasta," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Suber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pekerja Asing Bisa Ikut Program Vaksinasi Gotong Royong, Ini Syaratnya

Sebelumnya, pemerintah mematikan bahwa para pekerja asing yang memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas) atau Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap) bisa mengikuti program vaksinasi Gotong Royong.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, vaksinasi Gotong Royong diprioritaskan berdasarkan zonasi prioritas untuk menekan penyebaran COVID-19, kemudian berdasarkan perusahaan yang telah mendaftar ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan sektor industri padat karya.

"Dan juga tadi arahan Bapak Presiden, pekerja yang memiliki Kitas ataupun Kitap itu juga bisa menggunakan mekanisme vaksinasi Gotong Royong," kata Airlangga, dikutip dari Antara, Senin (3/5/2021).

Untuk vaksin yang digunakan dalam vaksinasi Gotong Royong, kata Airlangga, adalah vaksin dari perusahaan farmasi Sinopharm.

Indonesia, ujar Airlangga, sudah mendapatkan komitmen kedatangan 7 juta dosis vaksin Sinopharm.

“Dan ada 7,5 juta Sinophram itu yg sudah binding, ditargetkan sampai Juli 2021. Opsinya 7,5 juta, dan ada 5 juta CanSino yang sedang dalam proses,” ujar Airlangga.

Pemerintah melalui Menteri Kesehatan segera menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) untuk mengatur Vaksinasi Gotong Royong, termasuk soal harga.

Pada 30 April 2021 sebanyak 482.400 vaksin dalam bentuk jadi (vial) dari Sinopharm telah datang di Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta.