Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mampu menyalurkan pembiayan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Rp 35,91 triliun di kuartal I 2021. Penyaluran pembiayaan untuk IMKM ini naik 22,63 persen.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi merincikan dari total penyaluran sebesar Rp 35,91 triliun, pengucuran terbesar diberikan kepada usaha menengah senilai Rp 15,30 triliun dan untuk usaha kecil sebesar Rp 10,97 persen.
Baca Juga
"Dan sisanya untuk mikro tersalurkan Rp 9,74 triliun," kata Hery usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (6/5/2021).
Advertisement
Di samping itu perusahaan juga turut menyalurkan pembiayaan progam pemulihan ekonomi (PEN) dan meleverge 2,8 kali dari penempatan dana PEN di BSI. Di mana BSI menyalurkan platfon Rp 8,6 triliun dari total dana PEN diterima Rp 3 triliun untuk 63 ribu debitur.
Selama kuartal I-2021, BSI juga sudah tercatat melakukan restrukturisasi kepada nasabah yang terkena dampak pandemi Covid-19 sebanyak 96 ribu orang. Adapun total outstanding pembiayaan yang telah direstrukturisasi mencapai Rp 22,07 trilin atauu setara dengan 14 persen dari baki debet pembiayaan.
Tidak hanya kepada nasabah, BSI juga melakukan restrukturisasi kepada 60 ribu pelaku UMKM. Di mana nilai outstanding pembiayaan yang telah direstrukturisasi mencapai Rp 7,96 triliun atau 36 persen dari baki debet restrukturisasi.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BSI Bukukan Laba Rp 742 Miliar di Kuartal I 2021
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan Laba Bersih Rp742 miliar pada triwulan 1 2021, atau naik 12.85 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp657 miliar.
Kenaikan kinerja triwulan 1 2021 didorong oleh kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil sampai triwulan 1 2021 sebesar 5,16 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, kenaikan Laba ini didorong oleh ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah yang optimal sehingga cost of fund atau biaya dana bagian dari keuntungan bank menjadi lebih besar.
"Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus ke empat hal diantaranya mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, memanage efisiensi, akselerasi kapabilitas digital dan integrasi operasional pasca merger," kata Hery dalam konferensi pers, Kamis (6/5/2021).
Dengan pertumbuhan laba yang tinggi, BSI dapat meningkatkan rasio profitabilitas ditandai dengan meningkatnya ROE (Return on Equity) dari 11,19 persen per Desember 2020 menjadi 14,12 persen per Maret 2021.
Hingga triwulan I 2021, BSI juga berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp 234,4 triliun naik 12,65 persen secara year on year (yoy) dibanding tahun 2020 sebesar Rp 208,1 triliun. BSI juga mencatat kenaikan rasio permodalan atau CAR menjadi 23,1 persen di triwulan 1 2021.
Advertisement