Liputan6.com, Jakarta Masyarakat diingatkan akan adanya potensi kejahatan digital yang memanfaatkan kelemahan nasabah bank dalam menjaga data–data pribadinya. Ini terutama menjelang momen Lebaran.
Guna menghindari maraknya aksi kejahatan digital seperti fake caller saat Lebaran Idul Fitri 1442 H, Direktur Layanan dan Jaringan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Ronny Venir, mengatakan, Bank BNI ikut gencar mengedukasi nasabah untuk menjaga keamanan data pribadi.
Baca Juga
"Kami senantiasa menghimbau masyarakat agar menjaga keamanan data digitalnya dan berhati-hati menggunakan VPN dan WiFi gratis karena dapat mengancam keamanan dari data digital Anda," imbuhnya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021).
Advertisement
Ronny menjelaskan, fake caller sendiri merupakan penipuan dengan menggunakan nomor telepon dan akun media sosial palsu.
"Saat menghubungi korban, pelaku kerap mengaku dari contact center sebuah bank dan meminta data pribadi. Metode demikan masuk ke dalam kategori social engineering," paparnya.
Ditegaskan Ronny, BNI atau petugas bank tidak pernah meminta data pribadi nasabah, seperti PIN ATM, nomor kartu ATM, PIN mobile banking, atau nomor One Time Password (OTP).
"Apabila terdapat kondisi yang mencurigakan, terutama dari oknum yang mengatasnamakan BNI Call Center, nasabah diharapkan bersedia mengecek ke layanan BNI Call 1500046 yang siap melayani nasabah selama 24 jam sehari bahkan 7 hari dalam seminggu," ujarnya.
Saksikan Video Ini
BNI Siapkan Uang Tunai Rp 12,9 Triliun per Minggu Selama Lebaran 2021
PT Bank Negara (Persero) Tbk atau Bank BNI menggelontorkan uang kas senilai Rp 12,91 triliun per pekan pada masa Lebaran selama periode 19 April-16 Mei 2021.
Direktur IT dan Operasi BNI YB Hariantono mengatakan, kebutuhan uang kas Rp 12,91 triliun tersebut telah dipersiapkan sejak empat pekan jelang hari Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah yang diperkirakan jatuh pada 13 Mei 2021.
"Jelang Lebaran periode 4 minggu, kita selalu lihat kebutuhan kas akan menngkat jelang idul Fitri. Kita sekarang kebutuhannya Rp 12,9 triliun. Ini prediksi yang kita siapkan, Rp 12,9 triliun per minggu jelang lebaran di 13 Mei," jelasnya dalam sesi teleconference, Kamis (6/5/2021).
Hariantono menyampaikan, proyeksi kebutuhan yang kas Rp 12,91 triliun itu naik Rp 0,83 triliun, atau sekitar 7 persen dari realisasi pada Lebaran 2020 yang sebesar Rp 12,08 triliun.
Kebutuhan uang kas Rp 12,91 triliun per pekan ini dialokasikan untuk pemenuhan ATM sebesar Rp 8,57 triliun, dan untuk outlet di kantor cabang BNI sebesar Rp 4,34 triliun.
"Kebutuhan kas ini terbagi jadi dua bagian, dari cabang dan pengambilan tunai di ATM BNI. Pengambilan di ATM akan meningkat sekali dibanding di cabang-cabang, Rp 8,57 triliun. Sementara di cabang Rp 4,3 triliun. Kalau diambil presentase itu plus minus 70:30," paparnya.
Â
Advertisement