Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan penjajakan minat pasar (market sounding) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek Jalan Tol Akses Patimban dan Jembatan Batam Bintan, 6 Mei 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, terdapat beberapa perubahan dalam penyiapan kedua proyek tersebut, dengan tujuan agar lebih menarik investor untuk melaksanakan kedua proyek ini secara KPBU.
"Kementerian PUPR bersama Kementerian Perhubungan mendapatkan loan untuk pembangunan Jalan Tol Akses Patimban, sehingga sifat proyeknya menjadi solicited atau prakarsa pemerintah," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021).
Advertisement
Menurut dia, tujuan proyek ini untuk percepatan pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Patimban agar pelabuhan tersebut bisa segera dimanfaatkan secara maksimal.
"Jalan ini juga akan menjadi bagian rencana pengembangan kawasan di Provinsi Jawa Barat ke depan," sambungnya.
Diharapkan pasca proses market sounding ini akan segera dilakukan lelang (tender), sehingga konstruksi fisik proyek Jalan Tol Akses Patimban bisa dimulai pada 2022.
"Kalau tendernya bisa dimulai bulan depan, mudah-mudahan pekerjaan konstruksi fisiknya bisa dilakukan tahun 2022," ujar Menteri Basuki.
Pembangunan Jembatan Batam-Bintan dilakukan dalam rangka mempersiapkan pengembangan kawasan di dua wilayah tersebut, sehingga tidak hanya menjadi kawasan industri tetapi juga kawasan wisata.
"Saya berharap para investor dapat ikut berpartisipasi di dalam pembangunan jembatan ini sehingga kawasan Batam dan Bintan dapat menjadi kawasan yang lebih potensial untuk ekonomi dan pariwisata," ungkap Menteri Basuki.
Â
Saksikan Video Ini
Janji Kemudahan Perizinan
Sementara Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia turut menyambut baik market sounding yang dilakukan. Dia pun berkomitmen akan memberikan kemudahan perizinan bagi para calon investor.
"Saya yakin iklim investasi Indonesia akan semakin baik, penciptaan lapangan pekerjaan akan semakin terbuka, pertumbuhan ekonomi nasional semakin meningkat dan yang terpenting meningkatkan pendapatan negara agar APBN bisa tersalur lebih banyak lagi kepada Kementerian PUPR untuk bisa membangun infrastruktur dari Aceh sampai Papua," tuturnya.
Adapun market sounding untuk proyek Tol Akses Patimban dan Jembatan Batam-Bintan ini telah dilakukan dua kali, dimana yang pertama pada 30 April 2020. Lalu pada 6 Mei 2021 kembali dilaksanakan lantaran proyek Jalan Tol Akses Patimban mengalami perubahan skema KPBU, yang sebelumnya Unsolicited (prakarsa Badan Usaha) menjadi Solicited.
Rencananya, Jalan Tol Akses Patimban akan memiliki total panjang 37,05 km dengan nilai investasi sebesar Rp 4,32 triliun serta dukungan pemerintah sebesar Rp.4,17 triliun.
Sedangkan untuk proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan yang memiliki total panjang 14,763 km mengalami perubahan nilai investasi yang cukup signifikan, dari sebelumnya Rp 8,78 triliun menjadi sebesar Rp 18,10 triliun.
Advertisement