Sukses

WIKA Mulai Sisir Proyek untuk Ditawarkan ke LPI

PT Wijaya Karya (WIKA) mulai menyisir proyek-proyek yang akan ditawarkan kepada Lembaga Pembiayaan Investasi (LPI)

Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya (WIKA) mulai menyisir proyek-proyek yang akan ditawarkan kepada Lembaga Pembiayaan Investasi (LPI). Setidaknya ada beberapa jalan tol yang sudah dikerjakan akan ditawarkan pembiayaannya terhadap LPI.

Direktur Utama Wijaya Karya Tbk Agung Budi Waskito mengatakan, LPI menjadi penyemangat bagi perusahaan untuk mempercepat pengerjaan proyek. Keberadaan LPI juga diharapkan menjadi salah satu pendorong percepatan pengerjaan infrastruktur.

"LPI menjadi penyemangat membangun infrastruktur. Satu jalan tol, ada sedang dikerjankan dan mau dikerjakan. Sebagian ini bisa bersama-sama dengan LPI sehingga kami bisa bisa elaborate yang lain," ujarnya, Jakarta, Jumat (7/5).

Beberapa proyek yang digadang-gadang bisa ditawarkan kepada LPI adalah proyek konsorsium tol Balikpapan-Samarinda dan Manado-Bitung. Kemudian juga tol yang bekerjasama dengan Jasa Marga.

"Dan ada beberaapa proyek tol yang akan kami prakarsai juga mudah-mudahan dibiayai LPI. Ini sedang dievaluasi. Harapan saya di bulan Maret ini selesai. Sehingga bisa ditawarkan langsung ke LPI," jelasnya.

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Lirik Sektor Mineral, WIKA Enggan Investasi Jalan Tol pada 2021

Menghadapi pandemi yang terjadi tahun lalu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyiapkan beragam strategi agar mampu bertahan. Meski mengalami kesulitan, perusahaan pelat merah ini menegaskan pihaknya tidak melakukan PHK karyawan.

"Selain likuiditas keuangan yang baik, kita juga menjaga kesehatan karyawan dan melakukan efisiensi biaya. Kita enggak muluk muluk jadi saat pandemi goal kita itu menjadi perusahaan yang paling siap dari sisi keuangan dan profit," kata Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito secara virtual, Rabu (14/4/2021).

Tak hanya itu, tahun lalu WIKA juga mengaku tak mencari laba dan proyek besar. Pihaknya hanya ingin bertahan dengan melakukan beberapa strategi salah satunya melakukan stresing test.

"Kami tidak mencari laba besar dan proyek besar. Jadi saat pandemi ini strategi yang kita gunakan kira kira melakukan stresing test, monitor cash flow. Di tahun 2020 kita juga tidak ada investasi baru jadi hanya melanjutkan yang sudah ada," ujar Agung.

Untuk 2021, Wijaya Karyatelah menyiapkan beberapa strategi khusus, seperti investasi di sektor industri dan mineral. Hal ini dilakukan karena sektor tersebut belum banyak dilirik perusahaan lain.

"Kita tetap investasi namun kita memilih secara ketat. Jadi kita akan invetasi. Invetasi ke airan yang orang belum banyak, lalu mineral yang ke depannya lebih baik," tuturnya.

Agung juga menegaskan pihaknya tidak akan melakukan investasi jalan tol ke depan. Ini dilakukan untuk fokus pada investasi di bidang baru.

"Agar mendukung investasi baru, kita harus integrasi dengan BIM. Untuk mendukung hal ini kita harus berpantner dengan partner asing," katanya.