Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terus mewaspadai lonjakan kasus positif Covid-19 di sejumlah negara tetangga. Terlebih pasca India dihantam gelombang lanjutan tsunami Covid-19.
Namun, Menhub menekankan, ledakan penularan virus corona bukan hanya terjadi di India saja. Masyarakat dihimbaunya patut hati-hati dengan kenaikan kasus yang juga terjadi di beberapa negara tetangga Indonesia, hingga kembali harus melakukan lockdown.
Baca Juga
"Saya memberikan ilustrasi bahwa kalau kemarin kita hanya tahu India terjadi suatu kenaikan yang eksponensial. Tetapi sekarang Filipina, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lagi juga terjadi satu kenaikan, dan beberapa tempat di Filipina diadakan lockdown. Berarti lebih parah dari Indonesia," ujarnya saat berkunjung di Terminal Pulogebang, Jakarta, Sabtu (8/5/2021).
Advertisement
Oleh karenanya, Menhub Budi Karya coba melanjutkan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang mengajak masyarakat untuk mencegah pemaparan Covid-19 dengan terus menjaga protokol kesehatan.
Terlebih jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Dia meminta masyarakat mematuhi aturan untuk tidak berpergian jauh selama masa larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.
Menurut dia, masyarakat untuk sementara ini bisa memanfaatkan media sosial dan aplikasi digital lainnya guna melepas kangen dengan keluarga di kampung halaman.
"Bagi mereka-mereka yang sekarang tinggal di Jakarta, kami anjurkan di rumah saja, karena Insya Allah kalau di rumah saja lebih aman dan sehat. Dan apabila ingin melakukan komunikasi, media visual itu bisa dilaksanakan dengan baik," imbuh Menhub.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kasus COVID-19 Global Dalam 2 Pekan Terakhir Melebihi Banyaknya Kasus 6 Bulan Pertama Pandemi
Laporan mingguan organisasi kesehatan dunia (WHO) mengenai kasus epidemiologi global COVID-19 hingga 2 Mei 2021 menyebutkan bahwa jumlah kasus global dalam dua minggu terakhir melebihi jumlah kasus selama 6 bulan pertama pandemi.
Menurut Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, jumlahnya melebihi 5,7 juta kasus per minggu. Kawasan Asia Tenggara yang dalam terminologi WHO terdiri dari India, Indonesia, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Maldives, Timor Leste, Myanmar dan Bhutan, mengalami kenaikan kasus tertinggi 19 persen dalam kurun waktu satu minggu hingga 2 Mei 2021.
“Dengan kenaikan kasus ini, maka kasus baru Asia Tenggara merupakan 47 persen dari kasus baru dunia selama kurun waktu tersebut. Kenaikan cukup tinggi ini terutama terjadi di India,” ujar Retno dalam konferensi pers Sekretariat Presiden, Sabtu (8/5/2021).
Retno menambahkan, Kondisi ini penting menjadi pengingat bahwa penyebaran virus masih terjadi di mana-mana.
“Kita harus waspada, setiap dari kita dapat jadi bagian dari ikhtiar untuk mencegah peningkatan penyebaran virus COVID-19 caranya kita sukseskan ikhtiar vaksinasi yang sedang dilakukan pemerintah dan terus patuhi protokol kesehatan.”
Dalam kesempatan yang sama Retno juga menyampaikan terkait kedatangan vaksin AstraZeneca pagi ini (8/5/2021) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Menurutnya, Indonesia kembali menerima batch ketiga vaksin COVID-19 AstraZeneca jalur multilateral dari Covax Fasility.
Jumlah vaksin AstraZeneca dalam bentuk vaksin jadi yang tiba pada pagi ini adalah 1.389.600 dosis.
Advertisement