Sukses

Tak Bisa Mudik Lebaran, Begini Cara Sri Mulyani Lepas Rindu Kampung Halaman

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati punya cara sendiri untuk mengobati rasa rindu suasana kampung halamannya di Semarang, meski tidak bisa mudik lebaran 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati punya cara sendiri untuk mengobati rasa rindu suasana kampung halamannya di Semarang, meski tidak bisa mudik lebaran tahun ini. Seperti diketaui, Semarang sendiri memiliki kenangan unik dan menjadi tempat tinggal semasa kecilnya.

"Untuk tombo kangen, nikmati foto kunjungan ke Semarang Desember 2019," ujarnya seperti dikutip dari laman Facebooknya, Senin (10/5).

Kunjungan ke Semarang pada waktu itu merupakan agenda tutup tahun 2019 bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta para menteri lainnya. Agenda dilakukan dalam rangka meninjau sejumlah lokasi bangunan cagar budaya seperti Pasar Johar dan Kawasan Kota Lama Semarang.

"Naik sepeda di kota lama bersama Presiden Jokowi, Menlu Retno Marsudi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno dan mas Wisnutama dan Gubernur Ganjar Pranowo," jelasnya.

"Diiringi lagu “Banyu Langit” oleh alm Didi Kempot : ngalemo ngalem neng dodoku, Tambanono roso kangen neng atiku," lanjutnya.

Bendahara Negara itu melanjutkan, tahun ini kembali tidak mudik lebaran karena Covid-19 masih mengancam seluruh dunia termasuk Indonesia. Terpenting bagi perempuan kelahiran 26 Agustus 1962 ini adalah keselamatan bersama.

"Keselamatan bersama adalah utama," pesanya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

 

** #dilarangmudik 

     #ingatpesanibu

     #DILARANG MUDIK

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Mitigasi Penyebaran Covid-19, Sri Mulyani Minta Pengajian Dilakukan Virtual

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta kepada kelompok perempuan untuk lebih aktif memerangi pandemi Covid-19. Salah satu caranya dengan melakukan mitigasi untuk memutus mata rantai penyebaran virus.

"Nah hari ini kita semua akan terus melakukan langkah-langkah untuk memitigasi atau minimalkan dampak dari Covid-19 protokol kesehatan penting sekali," jelas dia dalam acara TINTA IIQ, Jumat (7/5/2021).

Salah satu aksi mitigasi yang bisa dilakukan oleh kaum perempuan adalah melakukan kegiatan pengajian secara virtual. Dengan begitu, bisa membatasi kontak fisik secara langsung di masa kedaruratan kesehatan ini.

"Ibu sekalian-sekalian yang tetap melakukan pengajian bisa melakukan pengajian secara vicon (video conference)," papar Sri Mulyani.

Namun, jika terpaksa acara pengajian di gelar secara tatap muka langsung dia meminta adanya penerapan protokol kesehatan secara. Diantaranya menerapkan physical distancing, memakai masker, hingga menyediakan tempat cuci tangan.

"Karena (protokol kesehatan) itu perlu mencegah virusnya untuk tidak berkembang atau menular," tekannya.

Sri Mulyani menambahkan, dengan mitigasi tersebut kelompok perempuan tidak hanya berperan serta dalam memerangi pandemi Covid-19 namun juga turut mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional. Menyusul kembali pulihnya aktivitas sosial ekonomi masyarakat.

"Dan kita dengan pembatasan ini kota berusaha terus memulihkan perekonomian Indonesia," beber Sri Mulyani. 

3 dari 3 halaman

Sri Mulyani: Pertempuran dengan Covid-19 Belum Selesai

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta, kepada jajarannya untuk tetap fokus dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19. Menurut dia, upaya penanganan pemerintah untuk mengendalikan pandemi belum selesai, sehingga memerlukan kerja bersama.

"Bahwa the battle is not over. Pertempuran ini belum selesai. Ini artinya kita harus terus memupuk motivasi kita, fokus kita, semangat kita, dan juga kemampuan kita di dalam terus mengikhtiarkan solusi-solusi bagi Indonesia," kata dalam pelantikan, di Kantornya, Jakarta, Jumat (30/4/2021).

Dia menambahkan, peranan Kemenkeu dalam situasi dan tantangan yang seperti ini sangat luar biasa. Terlebih Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen strategis yang memiliki peranan luar biasa dalam menghadapi Covid-19.

"Ini adalah tugas yang mulia tugas tidak memilih waktu tugas, yang tidak memilih siapa yang mengemban jabatan, tetapi ini adalah sebuah tantangan yang hadir dan harus kita jawab," tegasnya.

Bendahara Negara itu menyebut, upaya pemerintah tak hanya menekan angka penyebaran kasus Covid-19 saja, melainkan juga berupaya memulihkan ekonomi. Namun di sisi lain, penyebaran Covid-19 tetap harus menjadi prioritas.

"Saat ini kita harus terus menjaga agar pandemi Covid-19 akan terus bisa terjaga pada tingkat yang rendah, dan pada akhirnya bisa kita atasi. Pada saat yang bersama-sama pemulihan ekonomi tanpa menyebabkan penyebaran covid meningkat," pungkas dia.