Liputan6.com, Jakarta - PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya melakukan siaga pasokan listrik di Ibukota dan sekitarnya pada 6-21 Mei 2021 untuk menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Jakarta disuplai dari 6 subsistem kelistrikan dengan total kapasitas 10.315 Mega Watt (MW) melalui 59 gardu induk 150 kilo Volt (kV) dan 20 KV. PLN memprediksi beban puncak listrik saat Hari Raya Idul Fitri 2021 tanggal 13 Mei 2021 akan mencapai 3103 MW.
“Prediksi kami untuk beban puncak lebaran ada kenaikan 2 persen dibandingkan dengan tahun lalu,” kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan.
Advertisement
Adapun sebelumnya, beban puncak listrik yang pernah dicapai yaitu 4.938 MW pada tahun 2020. Realisasi beban puncak saat Hari Raya Idul Fitri 2020 yaitu sebesar 3038 MW pada pukul 21.00 WIB.
Dari sisi kecukupan pasokan, kelistrikan saat Hari Raya Idul Fitri di Jakarta dan sekitarnya dalam kondisi aman dan cukup. Melengkapi siaga dalam menghadapi Idul Fitri, PLN menyiapkan 2356 personel, 17 posko, 17 unit gardu bergerak, 6 unit mobil deteksi, 4 unit kabel bergerak, 20 unit power bank, dan 4 unit crane.
Sebelum masa siaga PLN memastikan kondisi peralatan pendukung dalam keadaan baik dan siap beroperasi.
"Setiap hari, PLN selalu siap dan siaga menjaga keandalan pasokan listrik. Namun, di hari-hari besar tertentu siaganya ditingkatkan," ungkap Doddy.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Masa Siaga Hari Raya Idul Fitri
Pada masa siaga Hari Raya Idul Fitri, tidak ada pekerjaan terencana yang memerlukan pemadaman listrik kecuali dalam kondisi mendesak atau force major. Rumah sakit rujukan dan fasilitas penunjang penanganan Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya juga tetap dalam status siaga dengan dilengkapi 2 sumber tegangan.
Petugas yang siaga juga selalu menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Pantauan dalam Hari Raya Idul Fitri tentunya masjid-masjid di Jakarta dan sekitarnya dan yang menjadi pantauan utamanya yaitu Masjid Istiqlal Jakarta Pusat. Masjid Istiqlal dipasok dari 2 sumber listrik berbeda yang keandalannya sama.
Apabila terdapat kendala dari sumber utama, langsung dialihkan ke sumber cadangan. Masjid Istiqlal juga dilengkapi dengan Uninterruptible Power Supply (UPS) daya 40 kVA agar tegangan listrik lebih stabil.
"Bagi masjid dan rumah ibadah lain yang daya listriknya kurang bisa memanfaatkan tambah daya hemat pada program Ramadhan Berkah dari PLN," kata Doddy.
Melalui program Ramadhan Berkah, rumah ibadah bisa menambah daya listriknya hanya dengan membayar Rp 150.000,- dengan pilihan daya akhir 2200 – 11.000 VA. Tambah daya tersebut bisa dilakukan di aplikasi PLN Mobile sampai dengan 31 Mei 2021.
Advertisement