Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, selama 5 hari masa larangan mudik Lebaran, tepatnya pada 6-10 Mei 2021, total 381.851 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek melalui jalan tol.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru, mengatakan kendaraan-kendaraan tersebut pergi meninggalkan Jabotabek via jalan tol baik ke arah timur, barat atau selatan.
Baca Juga
"Angka ini turun 33 persen dari lalu lintas (lalin) normal sebesar 570.288 kendaraan," kata Heru, Selasa (11/5/2021).
Advertisement
Heru menyampaikan, mayoritas kendaraan pergi ke arah barat via Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting sebesar 36,8 persen. Kemudian ke arah timur melalui Tol Tangerang-Merak sebesar 34,6 persen, dan ke arah selatan via Tol Jagorawi sebesar 28,6 persen.
Berikut rincian lalu lintas meninggalkan Jabotabek selama 5 hari masa larangan mudik Lebaran 2021:
Arah Timur:
- Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 70.714 kendaraan meninggalkan Jakarta, turun sebesar 44,6 persen dari lalin normal 127.571 kendaraan.
- GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 61.517 kendaraan meninggalkan Jakarta, turun sebesar 52,1 persen dari lalin normal 128.473 kendaraan.
Total kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah timur adalah sebanyak 132.231 kendaraan, turun sebesar 48,4 persen dari lalin normal 256.044 kendaraan.
Arah Barat:
Lalin meninggalkan Jakarta menuju arah barat melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 140.505 kendaraan, turun 22,1 persen dari lalin normal 180.433 kendaraan.
Arah Selatan:
Sementara jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah selatan melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 109.115 kendaraan, turun sebesar 18,5 persen dari lalin normal 133.811 kendaraan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penumpang di Bandara Soetta Turun 90 Persen Selama Larangan Mudik
Pergerakan penumpang dan pesawat selama pelarangan mudik lebaran 2021, semakin menurun di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Penurunan tersebut juga terjadi pada penerbangan internasional.
Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno Hatta, Agus Hariyadi mengatakan, bila selama pelarangan mudik pergerakan penumpang dan pesawat turun hingga 90 persen lebih.
"Justru turun, kecenderungan turun hingga 90 persenan. Kalau dilihat hari ini, kecenderungan turun akan berlanjut di keesokan harinya lagi, masih akan tetap turun," tutur Agus.
Lalu, angka penurunan pergerakan tersebut paling rendah terjadi pada hari ini. Dengan pergerakan hanya 7 ribuan penumpang.
"Kemarin itu 8.000, lalu kemarin lusa 10 ribuan, hari ini 7.000, besok diprediksi juga 7.000,"katanya.
Sementara itu, angka pergerakan penumpang internasional juga mengalami hal yang sama. Saat ini tercatat sebanyak hanya 600an penumpang internasional hilir mudik di Bandara Soekarno-Hatta, sedangkan sebelumnya pergerakan penumpang Internasional bisa mencapai 1500 penumpang dalam satu hari.
"Kedua prediksi Internasional, dua duanya menunjukan penurunan, kita lihat datanya trafic Internasional kisaran 1000 hingga 1500, dan sekarang sekitar 600 penumpang, sudah mendekati angka 60 persen," lanjutnya.
Jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta juga diprediksi akan terus menurun hingga hari raya Idul Fitri. Hal ini menunjukkan bahwa larangan mudik berlaku secara efektif di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kami menduga memprediksi sampai hari Idul Fitri trennya akan terus menurun, sehingga kemudian sama dengan di kondisi domestik ini indikasi larangan mudik ini cukup efektif," ujarnya. (Pramita Tristiawati)
Advertisement