Sukses

Menhub Minta Adakan Tes Kesehatan Acak saat Puncak Mudik Lokal di KRL

Jumlah penumpang KRL Jabodetabek diperkirakan pada saat puncak mudik lokal, Sabtu, 15 Mei 2021 akan menyentuh 300-400 ribu orang.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi Sabtu-Minggu, tepatnya pada 15-16 Mei 2021 akan menjadi puncak pergerakan mudik lokal melalui Kereta Rel Listrik (KRL) di kawasan Jabodetabek.

Jumlah penumpang KRL Jabodetabek diperkirakan pada saat puncak mudik lokal, Sabtu, 15 Mei 2021 akan menyentuh 300-400 ribu orang.

"Manggarai jadi tempat perjumpaan kereta api yang paling padat di seluruh negeri ini, terutama di Jakarta. Menurut catatan, 3-4 hari terakhir tercatat lebih dari 200 ribu pergerakan. Nanti besok, sabtu-minggu adalah puncaknya, bisa 300-400 ribu," sebut Menhub di Stasiun Manggarai, Jakarta, Jumat (14/5/2021).

Guna menghindari penumpukan penumpang, ia pun meminta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku pengelola KRL Jabodetabek untuk melakukan tes kesehatan acak (random check) seperti PCR dan antigen di sejumlah titik rawan kepadatan.

"Saya minta antigen di titik berangkat secata random dilakukan. Itu dilakukan walaupun secara random. Jadi ada potensi gejala (positif Covid-19) kita lakukan itu," imbuh Menhub Budi Karya.

Menurut pantauan di Stasiun Manggarai, Menhub menilai PT KCI belum bisa mengendalikan angka penumpang KRL pada H+1 Lebaran ini. Kesimpulan itu didapatnya pasca berdiskusi dengan sejumlah penumpang, dan melihat kepadatan di satu kereta hingga 70 orang lebih.

Dia lantas menegur PT KCI yang dinilainya tidak profesional dalam mengelola hiruk pikuk di KRL Jabodetabek selama masa Lebaran ini.

"Saya lihat pengelolaan dari KCI tidak profesional. Saya tanya beberapa penumpang, mereka desak-desakan. Lebih dari 70 orang tidak ada yang jaga," ujar Menhub Budi Karya.

Tak ingin kepadatan KRL terus terjadi, Menhub mendesak KCI untuk memperbaiki pengelolaan sehingga mengantisipasi kepadatan dan potensi penularan pandemi COVID-19.

"Saya minta KCI lebih profesional lagi awasi pergerakan aglomerasi. Ini pelajaran mahal, banyak orang tak terkontrol. Sekali lagi saya minta KCI laksanakan lebih baik dan profesional," imbuh dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Minta KCI Lebih Profesional

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memantau pergerakan penumpang pada Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek di Stasiun Manggarai, Jakarta pada H+1 Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, tepat pada Jumat 14 Mei 2021.

Kunjungan tersebut sengaja dilakukan untuk memastikan pergerakan masyarakat di kawasan aglomerasi seperti di Jabodetabek tetap dapat terkendali selama masa larangan mudik hingga 17 Mei 2021.

Namun, pascaberkeliling di Stasiun Manggarai, Menhub Budi Karya menemukan jika pengelolaan penumpang KRL Jabodetabek tidak terkendali dengan baik. Kesimpulan itu menurut Budi pascaberdiskusi dengan sejumlah penumpang, dan melihat kepadatan di satu kereta hingga 70 orang lebih.

Dia lantas menegur PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang dinilainya tidak profesional dalam mengelola hiruk pikuk di KRL Jabodetabek selama masa Lebaran 2021.

"Saya lihat pengelolaan dari KCI tidak profesional. Saya tanya beberapa penumpang, mereka desak-desakan. Lebih dari 70 orang tidak ada yang jaga," ujar Menhub Budi Karya di Stasiun Manggarai, Jakarta, Jumat (14/5/2021).

Tak ingin kepadatan KRL terus terjadi, Menhub mendesak KCI untuk memperbaiki pengelolaan sehingga mengantisipasi kepadatan dan potensi penularan pandemi Covid-19.

"Saya minta KCI lebih profesional lagi awasi pergerakan aglomerasi. Ini pelajaran mahal, banyak orang tak terkontrol. Sekali lagi saya minta KCI laksanakan lebih baik dan profesional," imbuh dia.

Â