Liputan6.com, Jakarta - Resmi dirilis Fortune, Rabu 12 Mei 2021, daftar World’s Greatest Leader atau Pemimpin Terbaik di Dunia pada 2021 memiliki sejumlah tokoh Asia.
Mampu memakai kemampuan untuk mengubah dunia dan menginspirasi orang lain untuk berbuat hal yang sama, dalam daftar pemimpin terbaik tersebut terdapat Anthony Tan dan Hooi Ling Tan yang merupakan Co-Founders Grab.
Selain itu, terdapat pula Dr. Aparna Hegde yang berasal dari India serta Dr. Ching-Hon Pui pria keturunan Asia yang berimigrasi ke Amerika Serikat.Berikut daftar 8 Pemimpin Terbaik di Dunia pada 2021 versi Fortune yang dikutip Sabtu, (15/5/2021):
Advertisement
8. Malala Yousafzai
Berasal dari Pakistan, Malala Yousafzai menjadi aktivis yang memberikan akses pendidikan kepada anak-anak sejak Ia masih remaja. Pada usia 23 tahun, perjuangannya untuk hak pendidikan di seluruh dunia mendapatkan gaung baru karena jutaan anak kehilangan akses belajar selama pandemi.
Organisasi Malala, Malala Fund, menemukan 20 juta anak perempuan di seluruh dunia tidak dapat kembali ke ruang kelas karena pandemi COVID-19.
7. Dr. Ching-Hon Pui
Pui lahir di Hong Kong dan menerima gelar kedokteran di Taiwan. Ia kemudian berimigrasi ke Amerika Serikat pada usia 25. Dia telah menghabiskan seluruh karier di Rumah Sakit St. Jude dengan melakukan perawatan yang sulit dan tepat untuk anak-anak Acute lymphoblastic/lymphocytic leukemia (ALL). Saat ini lebih dari 90 persen pasiennya sembuh.
6. CC Wei
Taiwan Semiconductor Manufacturing Corp (TSMC) kehilangan pelanggan terbesarnya tahun lalu karena sanksi Amerika Serikat mencegah pembuat chip Taiwan itu menjual semikonduktor ke produsen telekomunikasi asal China, Huawei Technologies.
Namun di bawah kepemimpinan CEO CC Wei, TSMC mengabaikan kerugian tersebut. Keuntungannya naik 50 persen pada 2020, karena pembuat chip tersebut mendapatkan kontrak baru dari klien utama, termasuk kesepakatan untuk memproduksi chip terbaru Apple.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Xie Zhenhua
5. Xie Zhenhua
Pada 2014, diplomat China Xie Zhenhua dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry melakukan pembicaraan maraton untuk komitmen mengurangi emisi karbon. Fakta itu membuka jalan bagi negara lain di dunia untuk merangkul tujuan serupa dalam Perjanjian Paris tahun ke depan.
4. Dr. Aparna Hegde
Selama masa residensinya, Hegde, seorang ahli uroginekologi, menyaksikan bagaimana wanita melahirkan bayi di sebuah rumah sakit pemerintah di Mumbai.
Dari waktu ke waktu, dia melihat bayi atau ibunya, atau keduanya, meninggal saat melahirkan. Itulah yang membuatnya mendirikan Armman pada 2008, sebuah organisasi yang berfokus pada penggunaan teknologi berbiaya rendah melalui ponsel dengan target wanita hamil dan ibu baru.
3. Anthony Tan dan Hooi Ling Tan
Anthony Tan dan Hooi Ling Tan menghadapi skenario terburuk di awal tahun 2020, ketika pandemi melanda Asia Tenggara. Krisis tersebut melenyapkan permintaan akan layanan ride-hailing dari Grab.
Melayani 25 juta pengguna bulanan di delapan negara, mereka mentransisikan lebih dari 237.000 pengemudi ride-hailing menjadi pengemudi pengiriman pada 2020 dan memperluas layanan pengiriman bahan makanan GrabMart ke delapan pasarnya dalam tiga bulan.
Mereka juga membangun GrabCare, layanan sementara atas permintaan untuk mengangkut para profesional medis, dalam waktu kurang dari 72 jam. Secara keseluruhan, pendapatan bersih yang disesuaikan Grab naik 60 persen pada tahun 2020.
2. Adar Poonawalla
Poonawalla merupakan kepala Serum Institute of India (SII) atau produsen vaksin terbesar di dunia. Ingin mengakhiri pandemi global, SII berjanji untuk mengirimkan 2 miliar dosis vaksin untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
1. Jessica Tan
Mencerminkan visi CEO Jessica Tan, Ping An Group, perusahaan teknologi sektor swasta memainkan peran penting saat Covid-19 menghantam China.
Saat pandemi melonjak, pasien yang ketakutan menghindari perawatan medis secara langsung dan berbondong-bondong beralih ke Ping An Good Doctor atau aplikasi telehealth. Perusahaan memberikan layanan konsultasi online gratis spin-off dan menerima 1,11 miliar kunjungan pada puncak pandemi.
Advertisement