Liputan6.com, Jakarta - Gojek dan Tokopedia telah secara resmi merger dengan membentuk Grup GoTo. Tiga lini usaha utama yang berada di bawah bendera Grup GoTo adalah Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial
Aksi merger ini membuat GoTo menjadi grup teknologi terbesar di Indonesia. Ekosistem Grup GoTo disebut mewakili 2 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Baca Juga
Kehadiran Grup GoTo ini menarik banyak perhatian. Untuk lebih lengkap, berikut lima fakta menarik mengenai merger Gojek dan Tokopedia:
Advertisement
1. Garap Potensi Besar di Indonesia
Grup GoTo memiliki total Gross Transaction Value (GTV) secara Grup lebih dari USD 22 miliar pada 2020, lebih dari 1,8 miliar transaksi pada 2020, lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar per Desember 2020, lebih dari 11 juta mitra usaha per Desember 2020, lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan dan kontribusi sebesar 2 persen kepada total PDB Indonesia.
Grup GoTo akan menggarap potensi besar pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang merupakan terbesar di Asia Tenggara. Hal ini didorong dengan segmen kelas menengah yang terus tumbuh pesat, serta populasi muda yang sangat tanggap teknologi.
Grup GoTo juga akan terus mengembangkan bisnisnya di pasar non-Indonesia yang tumbuh pesat di mana Gojek beroperasi.
Hadirnya Grup GoTo, yang memberikan layanan pengiriman cepat dengan jangkauan luas untuk berbagai layanan digital, akan menjadikan pengiriman di hari yang sama untuk layanan e-commerce (same-day-ecommerce delivery) menjadi sebuah standar praktik sehari-hari di Indonesia.
GoTo juga akan semakin meningkatkan layanan pembayaran dan keuangannya untuk dapat menjangkau sekitar 140 juta masyarakat, yang memiliki keterbatasan dalam mengakses sistem keuangan di Indonesia (underserved segments).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gojek dan Tokopedia secara resmi mengumumkan pembentukan Grup GoTo. Pembentukan ini disebut sebagai kolaborasi usaha terbesar di Indonesia, sekaligus terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan media di Asia hingga sekarang.
2. Pimpinan GoTo dan GoTo Financial
Andre Soelistyo dari Gojek akan memimpin GoTo sebagai CEO Group, dengan Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden GoTo. Sedangkan Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek dan William Tanuwijaya akan tetap menjadi CEO Tokopedia.
Selain tanggung jawab di tingkat grup, Andre juga akan terus memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang dinamakan GoTo Financial. GoTo Financial mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.
3. Model Bisnis GoTo
Presiden GoTo, Patrick Cao, mengungkapkan bahwa model bisnis Grup GoTo menjadi semakin beragam, stabil dan berkelanjutan. GoTo mengombinasikan transaksi platform Gojek yang memiliki volume dan frekuensi yang tinggi dengan platform e-commerce Tokopedia yang memiliki frekuensi medium, namun dengan nilai transaksi tinggi.
"Kedepannya, Grup GoTo akan berkontribusi lebih dari 2 persen kepada total PDB Indonesia dan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluangpenghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis kami dan bertumbuhnya ekonomi," tuturnya.Â
Advertisement
4. Investor
Menjadi grup teknologi terbesar di Indonesia, terdapat banyak investor blue chip dibalik GoTo.
Grup GoTo memiliki daftar investor blue-chip termasuk Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
Merger ini juga dibantu sejumlah pihak. Terdapat Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan Gojek. Davis Polk & Wardwell LLP dan Assegaf Hamzah & Partners bertindak sebagai penasihat hukum Gojek.
Sedangkan Citi bertindak sebagai penasihat keuangan Tokopedia. Allen & Overy LLP bertindak sebagai penasihat hukum Tokopedia.
5. Arti Nama GoTo
Menggunakan nama GoTo, merger Gojek dan Tokopedia menarik banyak perhatian. Tak selalu soal investasi, nama yang digunakan untuk kedua perusahaan tersebut juga menarik untuk diketahui.
GoTo ternyata memiliki arti cukup mendalam. Hal ini disampaikan Co-founder dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, melalui Instagram pribadinya.
Meski sejatinya merupakan singkatan Gojek dan Tokopedia, GoTo juga menjunjung arti gotong royong.
"GoTo berasal dari singkatan Gojek dan Tokopedia, juga berasal dari kata gotong-royong, yang merupakan semangat di balik persatuan ini," tulisnya.
William mengatakan bahwa visi dan misi yang ingin dijunjung kedua perusahaan adalah mendorong kemajuan bangsa Indonesia. "Gabungan Gojek dan Tokopedia dengan kekuatan visi dan misi yang begitu kuat, akan benar-benar mampu mendorong kemajuan bangsa," jelasnya.