Sukses

Rupiah Tertekan Dibayangi Penambahan Kasus Covid-19

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa awal pekan ini

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa awal pekan ini. Rupiah tertekan kekhawatiran meningkatnya kasus Covid-19 di dunia.

Mengutip Bloomberg, Selasa (18/5/2021), rupiah dibuka di angka 14.300 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.282 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah masih melemah ke 14.308 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.297 per dolar AS hingga 14.311 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 1,84 persen.

"Di tengah lemahnya dolar AS pagi hari Selasa dan kekhawatiran tingginya wabah corona yang telah menyebabkan beberapa negara di Asia melakukan lockdown, memicu minat pasar pada aset aman," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta seperti dikutip dari Antara.

Kebijakan lockdown atau PSBB ketat kembali diterapkan di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia dan Taiwan akibat peningkatan kasus infeksi COVID-19.

Pemerintah Singapura mengumumkan pada akhir pekan lalu pembatasan paling ketat pada pertemuan sosial dan kegiatan publik sejak pelonggaran penguncian COVID-19 tahun lalu, di tengah peningkatan infeksi yang didapat secara lokal dan dengan kelompok virus corona baru yang terbentuk dalam beberapa pekan terakhir.

Langkah-langkah baru yang diumumkan oleh kementerian kesehatan, yang berlaku mulai Ahad (16/5) hingga pertengahan Juni, termasuk membatasi pertemuan sosial untuk dua orang dan menghentikan makan di restoran. Hal ini yang menjadi salah satu sentimen pergerakan rupiah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Imbal Hasil Obligasi AS

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di posisi 90,107, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,164.

Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kini berada di level 1,647 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,640 persen.

Laporan sektor perumahan AS pada malam nanti berpeluang menjadi penggerak dolar AS yang dapat berimbas pada harga emas dan mata uang utama lainnya.

Pada Senin (17/5) lalu, rupiah ditutup melemah 85 poin atau 0,6 persen ke posisi Rp14.283 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.198 per dolar AS.