Sukses

Pengemudi GoTo Bakal Gunakan Motor Listrik

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menerima kunjungan Co-founder dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, dan Co-founder dan CEO Gojek, Kevin Aluwi, pada Selasa 18 Mei 2021

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menerima kunjungan Co-founder dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, dan Co-founder dan CEO Gojek, Kevin Aluwi, pada Selasa 18 Mei 2021. Pertemuan ini dilakukan pasca merger kedua perusahaan menjadi Grup GoTo.

"Pertemuan ini sangat penting pasca merger dua perusahaan digital Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo, grup teknologi terbesar yang pernah ada di Indonesia sekaligus kombinasi terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan media di Asia Tenggara," kata Agus dalam keterangannya, dikutip pada Rabu (19/5/2021).

Dalam pertemuan itu, kata Agus, mereka mendiskusikan berbagai isu terkait dengan pembangunan industri dalam negeri terutama pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Selain itu, juga membahas penjualan PDN (Produk Dalam Negeri) di tengah maraknya barang impor dalam penjualan e-commerce, mendorong IKM/UMKM menjadi bisnis lebih besar, TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan data e-commerce terkait dengan pengembangan IKM/UMKM.

"GoTo menyampaikan komitmen untuk mendukung pengurangan emisi gas karbon melalui penggunaan motor listrik produksi dalam negeri bagi jutaan mitra pengemudinya," tuturnya.

Agus menilai pertemuan ini sangat positif sebagai momentum pengembangan kerja sama Kemenperin dan GoTo. Kerja sama tersebut meliputi ekosistem terpadu guna mempercepat transformasi industri Indonesia menjadi industry 4.0 yang lebih maju, mandiri, modern, berdaya saing kuat dan inklusif.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

GoTo Berpeluang Jadi Kompetitor Utama Sea Group di Asia Tenggara

Pengamat ekonomi digital dari Institut for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, menilai merger Gojek dan Tokopedia dengan pembentukan Grup GoTo sebagai langkah yang sangat bagus. Grup GoTo dinilai bisa menjadi pesaing utama Sea Group, yang merupakan perusahaan di balik Shopee, terutama di kawasan Asia Tenggara.

"Ini langkah yang bagus sekali. Saya harapkan Grup GoTo ini bisa bersaing dengan Sea Group bukan hanya di level domestik, tapi juga Asean," kata Nailul kepada Liputan6.com pada Senin (17/5/2021).

Sea Group dengan serangkaian lini bisnisnya, kata Nailul, bisa menguasai pangsa pasar di Asia Tenggara. Namun, kehadiran Grup GoTo dengan perpaduan kekuatan Gojek dan Tokopedia, dinilai bisa menjadi pesaing utama.

"Kalau kita lihat Sea Group dengan Shopee-nya dan beberapa layanan digitalnya di Asia Tenggara, itu bisa menguasai pangsa pasar. Saya rasa mereka (Grup GoTo) bisa menjadi pesaing utama Sea Grup di Asean," sambungnya.

Nailul melihat salah satu tujuan merger ini yaitu untuk membuat ekosistem yang semakin lengkap untuk masyarakat. Semakin banyak layanan dan semakin luas ekosistem yang dibuat, maka kian luas peluang untuk mendapatkan pasar yg lebih besar.

Masing-masing perusahaan mendapatkan keuntungan dari pembentukan grup GoTo ini. Pertama dari sisi jumlah pengguna aktif yang menjadi lebih banyak. Kedua, mitra-mitra dari Gojek dan Tokopedia bisa saling memanfaatkan fitur yang ada, terutama dari sisi finansial dan logistik.

"Dari situ kita bisa melihat nilai evaluasi dari Gojek dan Tokopedia bisa terus melesat. Untuk IPO misalnya, mereka bisa memanfaatkan dana yang didapatkan untuk biaya operasional agar bisa bersaing dengan kompetitornya seperti Shopee dan Grab," jelas Nailul.