Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau Antam melonjak pada perdagangan Rabu ini. Harga jual kembali atau buyback emas Antam juga ikut naik.
Mengutip laman Logam Mulia, Rabu (19/5/2021), harga emas Antam hari ini, naik tipis Rp 1.000 menjadi Rp 948 ribu per gram. Kemarin, harga emas Antam dipatok Rp 947 ribu per gram.
Baca Juga
Sedangkan harga perak dijual Rp 13.700 per gram, tak bergerak dibandingakan perdagangan sebelumnya.
Advertisement
Untuk harga emas Antam buyback juga naik Rp 1.000 per gram menjadi Rp 858 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 858 ribu per gram.
Sementara harga emas Antam hari ini bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.830.000, dan ukuran 20 gram dijual Rp 19.020.000.
Saat ini, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya. Hingga pukul 08.36 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Daftar Harga Emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 524.500
* Pecahan 1 gram Rp 948.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.836.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.729.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.515.000
* Pecahan 10 gram Rp 8.975.000
* Pecahan 25 gram Rp 22.312.000
* Pecahan 50 gram Rp 44.545.000
* Pecahan 100 gram Rp 89.012.000
* Pecahan 250 gram Rp 222.265.000
* Pecahan 500 gram Rp 444.320.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 888.600.000.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Naik, Sentuh Level Tertinggi 4 Bulan
Harga emas mencapai hampir empat bulan tertinggi pada hari Selasa sebelum turun sedikit karena imbal hasil Treasury AS lebih tinggi. Dengan dolar yang lebih lemah dan kekhawatiran inflasi menjadikan tren harga emas naik.
Melansir CNBC, Rabu (19/5/2021), harga emas di pasar spot emas 0,1 persen menjadi USD 1,868.57 per ounce pada pukul 1:47 malam. EDT (1747 GMT) setelah mencapai level tertinggi sejak 29 Januari di awal sesi. Emas berjangka AS ditutup pada USD 1.868, sebagian besar tidak berubah dari hari Senin.
"Imbal hasil hanya naik satu tingkat," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
“Dolar yang lebih lemah telah memberikan sebagian besar dukungan. (Tapi) emas memiliki performa yang cukup bagus, tetapi sama sekali tidak berada dalam pasar bullish," ucapnya.
Tolok ukur imbal hasil Treasury AS beringsut lebih tinggi, meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas.
Indeks dolar jatuh mendekati level terendah tiga bulan, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Narasinya jelas bergeser ke arah inflasi, tetapi mungkin yang lebih kritis, Anda telah mendapatkan kelemahan dolar AS, yang mungkin merupakan pendorong utama dan kunci," kata Ross Norman, seorang analis independen.
Analis juga mencatat bahwa arus masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa harga emas mengindikasikan investor membeli logam mulia untuk melindungi nilai terhadap kekhawatiran inflasi.
Advertisement
Sentimen Bank Sentral AS
Setelah kenaikan harga di Amerika Serikat, risalah rapat kebijakan terakhir Federal Reserve diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang prospek kebijakan moneter dan pandangan pembuat kebijakan tentang inflasi. Bank sentral AS akan merilis risalah pada hari Rabu.
“Fed tidak akan tergoda untuk mengguncang perahu dalam hal pemulihan yang sedang mengumpulkan beberapa momentum. Menaikkan tarif atau diskusi tentang tapering mungkin akan kontraproduktif pada tahap ini,” kata Norman.
Emas juga mendapatkan dukungan dari pembeli berbasis grafik setelah bullion menembus di atas rata-rata pergerakan 200 hari, yang dianggap sebagai sinyal bullish.