Sukses

Menperin Ingin Nadiem Makarim Sediakan GeNose di Sekolah

SMK-SMTI Yogyakarta mempunyai peran yang cukup besar dalam membangun alat GeNoSe C19 untuk mendeteksi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, ingin Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk membeli alat pendeteksi Covid-19, GeNose C19. Ia berharap penggunaan GeNose C19 semakin luas, tidak hanya di sektor transportasi seperti bandara dan stasiun kereta api.

Kehadiran GeNose di sekolah-sekolah disebut akan mempermudah pemeriksaan rutin untuk para murid dan guru.

"Kita juga akan menyampaikan kepada Mendikbud Ristek (Nadiem Makarim) untuk juga membeli peralatan GeNose agar Kemendikbud Ristekitu bisa secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap murid-murid dan guru-guru di sekolahnya masing-masing melalui GeNose tersebut," kata Agus di Yogyakarta pada Rabu (19/5/2021).

Perluasan penggunaan GeNose, katanya, juga merupakan tugas dari pemerintah. Sehingga tidak hanya mengawal produksi dan rekayasanya, tapi juga menciptakan pasar. Hal ini dimulai dengan belanja yang ada di kementerian dan lembaga, serta perusahaan-perusahaan BUMN.

Menurut Agus, kualitas GeNose sejauh ini semakin baik. Penyempurnaan produk pun terus dilakukan. Bahkan berdasarkan data dan laporan yang ada, semakin lama produksi GeNose terus disempurnakan sehingga akurasinya semakin baik dan tinggi.

Oleh sebab itu, pemerintah pun semakin optimis untuk memperluas pasar GeNose. "Kita akan terus mendorong GeNose, bukan hanya untuk sektor transportasi untuk pesawat, bus hingga kereta api," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sekolah Kemenperin Rakit 5.000 Unit GeNoSe

Kemenperin pun terus mendukung upaya pencegahan Covid-19. Sebagai upaya berkontribusi dalam pencegahan penyebaran Covid-19, unit pendidikan vokasi di bawah naungan Kemenperin turut berperan aktif dalam perakitan GeNoSe C 19.

“Mungkin banyak yang belum tahu, bahwa salah satu unit pendidikan Kemenperin yaitu Sekolah Menengah Kejuruan - Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMK-SMTI) Yogyakarta, mempunyai peran yang cukup besar dalam membangun alat GeNoSe C19 untuk mendeteksi Covid-19. Sekolah ini dipercaya untuk melakukan proses assembling atau perakitan GeNoSe C19,” kata Agus.

Ia menuturkan, dipilihnya SMK-SMTI Yogyakarta menjadi tempat perakitan oleh konsorsium pengembang GeNoSe C19 dari Yogyakarta, menunjukkan bahwa sekolah vokasi Kemenperin tersebut mempunyai kualitas di atas standar. Melalui kerja sama tersebut, SMK-SMTI Yogyakarta menyediakan tempat produksi atau perakitan GeNoSe C 19, sekaligus memberdayakan dan memberikan kesempatan kepada siswa-siswi jurusan Kimia Industri untuk menjadi tenaga operator.

“SMK-SMTI Yogyakarta pada tahap awal produksi sudah mampu memenuhi target perakitan 3.000 unit GeNoSe C 19. Sedangkan produksi yang saat ini running untuk memenuhi target 2.000 unit. Jadi total 5.000 unit GeNoSe C19 yang dirakit di sini,” ujar Agus.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan, mengatakan kolaborasi perakitan GeNoSe C19 yang terjalin antara SMK-SMTI Yogyakarta dan konsorsium pengembang GeNoSe C19 membuktikan bahwa program link and match antara sekolah vokasi Kemenperin dan industri berjalan baik.

Ia menyampaikan, link and match dengan konsorsium pengembang GeNoSe C19 berawal dari hubungan baik antara sekolah-sekolah Kemenperin dan industri yang sudah terjalin sejak lama. "Hal itu berkat penyelenggaraan program vokasi yang merupakan hasil kolaborasi langsung dengan industri," jelas Arus.