Sukses

Nah Lho! Luhut Minta Audit Jumlah Produk Lokal yang Dibeli Kementerian Lembaga

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masih banyak kementerian dan lembaga yang belum menggunakan produk dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masih banyak kementerian dan lembaga yang belum menggunakan produk dalam negeri.

Padahal sejak tahun lalu, Pemerintah telah meminta kementerian/lembaga untuk mengutamakan membeli produk dalam negeri dalam belanja negara.

"Masih banyak teman-teman yang belum melaksanakan ini," kata Luhut dalam Acara Puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #FestivalJoglosemar: Artisan of Java, Yogyakarta, Kamis, (20/5).

Luhut mengaku telah melaporkan hal ini kepada Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Dia pun meminta agar belanja kebutuhan negara diaudit oleh BPKP untuk mengetahui jumlah produk dalam negeri yang dibeli dengan anggaran pemerintah.

"Perlu diaudit BPKP setia KL (kementerian/lembaga), berapa banyak yang menggunakan produk dalam negerinya," kata dia.

Dia melanjutkan, sudah banyak produk dalam negeri yang dibuat pelaku UMKM Indonesia. Dibidang industri, Indonesia sudah mampu membuat turbin cmc miling, tempat duduk mobil untuk orang dengan kebutuhan khusus, ICU entilator , Genose dan lainnya.

Sayangnya produk buatan anak bangsa ini belum masuk e-catalog. "Tapi ini belum bisa masuk e-catalog," kata dia.

Padahal bila semua kementerian/lembaga telah menggunakan produk dalam negeri, bisa menciptakan efek domino. Menciptakan jutaan laoangan kerja dan menciptakan teknologi baru yang karya anak bangsa.

"Ini akan mencipatkan jutaan lapangan kerja dan juga menciptakan teknologi anak bangsa," kata dia mengakhiri.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menko Luhut Geram Banyak Produk Impor Masuk Daftar LKPP

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) lebih terbuka. Alasannya dalam pengadaan barang dan jasa lebih banyak barang impor yang masuk dalam list.

"Saya titip LKPP ini lebih terbuka. Di LKPP ini banyak barang impor yang masuk dilist," tegas Luhut dalam Acara Puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #FestivalJoglosemar: Artisan of Java, Yogyakarta, Kamis, (20/5).

Luhut melanjutkan memang pembelian produk dalam negeri di LKPP lebih banyak. Namun nilai penjualan produk impor lebih tinggi daripada penjualan produk dalam negeri.

"Memang jumlah pembeliannya lebih banyak dari dalam negeri, tapi angkanya 5 kali lebih besar dari (penjualan) produk impor," ungkap Luhut.

Luhut ingin semua pihak menjadi brand ambasador produk-produk buatan Indonesia. Mempromosikan produk buatan dalam negeri agar semakin dikenal dan lebih banyak digunakkan.

"Jangan lelang untuk mempromosikan dan membeli produk dalam negeri. Presiden telah perintahkan saya untuk dorong terus dan evaluasi penggunaan produk dalam negeri," kata dia.

Untuk itu dia mengajak semua pihak bekerja sama membuat Indonesia lebih baik lagi. Salah satunya dengan membeli produk-produk buatan Indonesia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.comÂ