Sukses

SoftBank Suntik Dana USD 60 Juta ke Anak Usaha Axiata Group

SoftBank Corp. (SoftBank) menyepakati investasi sebesar USD 60 juta kepada ADA, bagian dari Axiata Group

Liputan6.com, Jakarta SoftBank Corp. (SoftBank) menyepakati investasi sebesar USD 60 juta kepada ADA, bagian dari Axiata Group yang saat ini dinaungi oleh Axiata Digital Services.

Investasi ini bertujuan memperluas dan mempercepat bisnis pemasaran digital berbasis data milik ADA di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Seiring dengan investasi ini, SoftBank akan memiliki 23,07 persen kepemilikan saham di ADA. Axiata Digital Services akan tetap menjadi pemegang saham terbesar di ADA (63,47 persen).

Representative Director & Chairman SoftBank Corp. Ken Miyauchi mengatakan, sejak SoftBank memasuki pasar modal di tahun 2018, perusahaan telah menerapkan strategi pertumbuhan Beyond Carrier dengan melebarkan sayap ke area-area bisnis baru, selain dari bisnis telekomunikasi.

"Kerja sama yang kami lakukan dengan ADA menandai tema baru dalam strategi pertumbuhan bisnis yang kami miliki, yang memungkinkan untuk memperluas bisnis pemasaran digital di luar Jepang, dengan memanfaatkan kehadiran ADA di Asia sebagai perusahaan data dan AI terkemuka. Kami sangat antusias dengan kerja sama ini karena dapat membantu percepatan transformasi digital bagi bisnis-bisnis di Asia-Pasifik," jelasnya dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Kamis (20/5/2021).

President & Group Chief Executive Officer Axiata, Dato’ Izzaddin Idris mengatakan, Axiata menyambut baik SoftBank sebagai mitra bisnis dan pemegang saham di ADA. Saat ini, ADA melayani lebih dari 1.300 klien, dengan pendapatan 3 kali lipat sejak diluncurkan 3 tahun yang lalu dan memiliki catatan EBITDA yang baik dalam dua tahun terakhir.

"Bersama Sumitomo yang juga telah bermitra dengan ADA, kami mengharapkan kerja sama strategis ini dapat mendorong momentum pertumbuhan ADA dengan terbukanya peluang-peluang sinergis yang akan mewujudkan ambisi Digital Champion kami," paparnya.

Saat ini, lanjutnya, semakin banyak brand di Asia yang beralih ke analisis data dan AI untuk membuat produk dan layanan yang unggul di tengah-tengah industri pemasaran digital yang sangat kompetitif. Dengan adanya peningkatan bisnis dan modal ini, perusahaan akan mengembangkan model-model AI untuk penargetan yang presisi, berinvestasi di analisis konten, serta membangun platform data untuk memberikan insights dan membantu pelaku bisnis.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Digital First

Dalam kesempatan yang sama, Chief Executive Officer ADA, Srinivas Gattamneni menambahkan, norma baru pasca Covid-19 saat ini adalah ekonomi 'digital first’, yang telah berhasil dibangun oleh ADA. Pihaknya sangat senang dapat bermitra dengan SoftBank, yang dapat membantu perusahaan menjalani fase pertumbuhan berikutnya.

"Kerja sama dengan SoftBank tentunya akan semakin mendorong solusi bisnis kami untuk dapat memberikan lebih banyak manfaat bagi para pelanggan," tuturnya.

Pemasaran digital berbasis data memegang peranan penting di dalam industri pemasaran. Pergeseran perilaku konsumen dari offline ke online, membuat sejumlah perusahaan harus ikut bertranformasi secara digital. Untuk itu, keberadaan mitra yang dapat memberikan solusi dan strategi pemasaran digital berbasis data menjadi sangat penting. Dengan solusi yang tepat, perusahaan dapat mencapai target bisnisnya. Tiga tahun beroperasi di 9 negara Asia, ADA terus memperkuat posisinya sebagai mitra digital strategis bagi berbagai macam brand dan perusahaan.

SoftBank, perusahaan telekomunikasi “Fortune 500” yang berkantor pusat di Jepang dengan portofolio investasi yang kokoh, akan menjadikan ADA sebagai mitra utama dalam pemasaran digital dan data di Asia. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan jaringan perusahaan dalam mengembangkan dan memberikan solusi-solusi pemasaran digital yang menggabungkan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) milik ADA. Kerja sama ini juga memungkinkan SoftBank untuk memperluas rekam jejaknya di Asia, dengan membawa platform data pelanggan (CDP), 'Treasure Data', dan jaringan konsumen dari aplikasi komunikasinya, 'LINE', untuk memenuhi kebutuhan berbagai brand dan pemasaran.