Sukses

Cerita Dahlan Iskan Gebrak Meja hingga Nekat Karantina Bos PLN dan Pertamina demi Proyek Geothermal

Dahlan Iskan mengaku, dia mengambil langkah unik dengan mengkarantina kedua bos perusahaan pelat merah tersebut dalam satu kamar.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Periode 2011-2014, Dahlan Iskan membagikan cerita menarik saat dirinya masih menjabat.
 
Cerita tentang bagaimana membuat akur Bos PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN saat itu, terkait dengan proyek pemanfaatan energi panas bumi atau geothermal.  
 
Sekedar informasi, keberlangsungan pengerjaan proyek geothermal sempat jalan di tempat lantaran ketidakcocokan harga antara PLN dan Pertamina. Beruntung persoalan tersebut sudah berhasil dituntaskan.
 
Dahlan Iskan mengaku, dia mengambil langkah nekat dengan mengkarantina kedua bos perusahaan pelat merah tersebut dalam satu kamar.
 
Dia ingin agar masalah pemanfaatan energi panas bumi atau geothermal segera selesai dan bisa jalan. 
 "Saya pengalaman, bahwa antara PLN dan Pertamina saja dalam masalah geothermal sulitnya bukan main. Sampai waktu itu saya mengkarantina Dirut PLN dan Dirut (Pertamina) harus di satu kamar berdua. Saya putuskan tidak boleh keluar sebelum bisa mengambil keputusan. Saya pernah lakukan itu," ungkapnya dalam acara diskusi panel virtual, Kamis (20/5/2021).
 
Seperti diketahui, pada 2014, Dahlan Iskan tak bisa menyembunyikan kekecewaan kepada dua perusahaan BUMN yakni Pertamina dan PLN seiring mandeknya rencana pemanfaatan energi geothermal.
 
Bahkan Dahlan Iskan mengancam memberikan sanksi Direktur Utama PLN Nur Pamudji dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, yang kala itu menjabat.
 
Dahlan langsung mengultimatum PLN dan Pertamina agar segera mengerjakan proyek tersebut. Sampai-sampai dia mengaku menggebrak meja dalam rapat bersama PLN dan Pertamina.
 
Dia bisa lega karena akhirnya kedua perusahaan BUMN ini akur dan sepakat memulai kerja sama pemanfaatan panas bumi menjadi sumber energi listrik.
 
 
 
 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Alirkan Listrik ke Tanah Air

Dahlan menyebut, proyek ini akan mengalirkan listrik ke beberapa wilayah di Tanah Air. Mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
 
Sekedar informasi, PLN dan Pertamina menyepakati pembangunan proyek geotermal. Dalam pengerjaan proyek energi panas bumi itu, pembangunannya akan dilakukan di delapan wilayah geotermal milik Pertamina.
 
Dalam kasus ini, Pertamina mempunyai 9 geotermal yang hanya bisa dijual ke PLN. Selama ini. proyek strategis untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil itu terhambat ego sektoral PLN.
 
BUMN setrum itu tidak mau menerima hasil kajian auditor independen Selandia Baru Sinclair Knight Merz (SKM) terkait besaran tarif listrik yang akan dihasilkan dari pembangkit listrik panas bumi. Alasan PLN, tarifnya kemahalan.
 
Padahal, Penunjukan SKM merupakan kesepakatan antara PLN dan Pertamina. Sebelum itu, keduanya juga sepakat bahwa tingkat pengembalian investasi atau internal rate of return (IRR) sebesar 14 persen