Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Palestina. Ketegasan Indonesia menolak hubungan diplomatik dengan Israel telah dimulai sejak republik ini masih seumur jagung. Penolakan tersebut semakin jelas seiring dengan menguatnya paham anti-imperialisme pemerintahan Soekarno.
Dalam pidatonya pada tahun 1962, Presiden Soekarno dengan lantang mengatakan bahwa selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.
Baca Juga
Di balik itu, hubungan dagang Indonesia dan Palestina rupanya juga sudah terjalin cukup lama. Hal ini tercermin dari perdagangan kedua negara yang mencatatkan nilai surplus mencapai USD7,6 juta sejak lima tahun terakhir yakni 2016 sampai 2020.
Advertisement
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai ekspor Indonesia ke Palestina mencapai USD11,96 juta sejak 2016-2020. Adapun ekspor pada 2016 sebesar USD2,23 juta, 2017 sebesar USD2,05 juta, 2018 sebesar USD 2,80 juta.
Kemudian total ekspor Indonesia ke Palestina pada 2019 sebesar USD2,91 juta, dan 2020 sebesar USD1,95 juta.
Sementara nilai impor Indonesia ke Palestina totalnya mencapai USD4,36 juta yang terdiri dari tahun 2016 sebesar USD283.970, 2017 sebesar USD341.030, 2018 sebesar USD727.052, 2019 sebesar USD1,35 juta, dan tahun 2020 sebesar USD1,64 juta.
Adapun jika melihat lebih jauh impor Indonesia pada 2020 mencakup buah dan kacang segar atau dikeringkan mencapai USD1,35 juta dengan total berat bersih mencapai 147 ton.
Kemudian minyak nabati tetap dan minyak lunak, mentah, dimurnikan atau difraksinasi sebesar USD305.483 dengan berat bersih mencapai 18 ton.
Selain itu kelompok barang lainnya adalah manufaktur kayu sebesar USD3.237 dengan total berat 188 kg, artikel dan plastik USD2.290 dengan berat 314 kg, dan barang cetakan USD1.000 dengan berat 186 kg, serta lain-lain USD2.551 dengan berat total 207 kg.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Istana: Indonesia Tak Pernah Berubah, Tetap Kecam Serangan Israel ke Palestina
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan bahwa Indonesia tetap mengecam kekerasan yang dilakukan Israel kepada Palestina. Pasalnya, serangan itu telah menewaskan banyak korban termasuk, anak-anak dan perempuan.
"Sikap Indonesia terhadap Palestina tidak pernah berubah. Dalam konteks situasi yang baru saja berkembang, Indonesia telah mengecam atas tindakan kekerasan yaitu serangan secara ekskalatif yang dilakukan oleh Israel ke Gaza yang menewaskan banyak korban," jelas Moeldoko dalam keterangan persnya, Kamis (20/5/2021).
Bukan hanya itu, dia menyampaikan serangan Israel terhadap Palestina juga menimbulkan berbagai kerusakan parah. Salah satunya, kerusakan di kantor berita Associated Press dan Aljazeera yang merupakan pelanggaran terhadap prinsip jurnalisme internasional.
"Indonesia juga sangat prihatin atas munculnya sebuah situasi di mana krisis kemanusiaan telah terjadi di sana. Untuk itu, sekali lagi sikap Indonesia dalam hal ini adalah mengecam dengan keras," katanya.
Menurut dia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah berkomunikasi dengan sejumlah pemimpin negara terkait peristiwa tersebut. Hal ini diharapkan dapat membantu mengakhiri kekerasan yang dilakukan Israel kepada warga Palestina.
"Agar apa? Agar dapat membantu penyelesaian Palestina dan terutama untuk bisa mengakhiri tindak kekerasan sehingga korban jiwa tidak semakin bertambah. Dan juga menghadirkan keadilan bagi masyarakat Palestina," ujar Moeldoko.
Advertisement